Indonesia, Negara Yang Berketuhanan, Tetapi Bukan Negara Agama


"Tidak ada gunanya menjadi makin makmur dan modern, tetapi tidak bisa menjaga Indonesia"


Apa yang diperjuangkan Para Pahlawan untuk merebut kemerdekaan dan melahirkan Pancasila sebagai Ideologi Indonesia harus diperjuangkan sampai sekarang, itu harga mati!

Nilai-nilai luhur bangsa ini harus terus kita jaga, Ideologi bangsa adalah identitas. Pancasila adalah ideologi dengan lima sila yang memiliki nilai budaya dan religius. Tidak ada yang bisa merubahnya, tidak ada yang bisa menghancurkannya. Kita sepakat bahwa Indonesia terdiri dari beragam budaya, suku, bahasa, dan enam agama yang oleh negara diakui ; Islam, Kristen Protestan, Katholik, Hindu, Buddha dan Kong Hu Cu.
Kita sepakat bersama para pendiri bangsa ini bahwa Indonesia adalah negara yang berketuhanan, tetapi bukan negara agama. Untuk itu keinginan dari sekelompok orang yang terus mengaungkan keinginan mendirikan negara agama di Indonesia seharusnya ditolak!
Saat ini, Indonesia menjadi negara yang terus berkembang dalam berbagai macam sektor. Yang paling menonjol adalah di Sektor Ekonomi, pembangunan infrastruktur yang signifikan ; jalan tol, jalan raya, kereta api, pelabuhan dan bandara, capaian Indonesia pada Pemerintahan Jokowi memasuki masa yang paling gemilang. Membuat arus dan kehidupan investasi dalam dan luar negeri menjadi lancar karena bersumber pada infrastruktur yang memadai dan berkualitas baik.
Pada Sektor dan kualitas pembangunan manusia, penduduk Indonesia yang majemuk terus menjadi manusia yang berkualitas. Indonesia menjadi negara yang disegani di dunia, karena kehidupan demokrasi, islam dan modernitas yang tumbuh bersama dengan dinamis dan baik. Terlepas dari banyak masalah internal yang dihadapi bangsa ini, Pemerintah dapat memberikan rasa aman bagi Penduduknya untuk hidup dan toleran antar sesama umat beragama.
Anak Muda dan Pancasila
Tidak cukup hanya menghafal dan diucapkan, lima sila setiap upacara bendera. Itu yang kita lakukan dari sekolah dasar kan? Apakah itu sudah cukup? Saya rasa tidak. Mengerti dan menjaga utuhnya nilai dari Pancasila hal yang akan terus kita lakukan dan harus kita wariskan ke anak cucu kita nanti. Mengapa harus seperti itu? Karena Pancasila, bukan hanya sebatas dasar negara, Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia. Tidak ada Ideologi lain, itu harga mati!
Kita boleh religius, kita boleh beragama karena Pancasila menjamin setiap warga negaranya bertuhan dan memeluk satu agama. Yang tidak boleh adalah membawa satu ideologi agama untuk menjadikan ideologi bangsa atau mengganti Pancasila, sangat tidak benar! Salah satu contoh adalah Pemerintah membubarkan HTI (Hitzbut Tahrir Indonesia), HTI dinyatakan sebagai ormas terlarang di Indonesia, Pemerintah membubarkan HTI pada 19 Juli 2017 lalu dengan mencabut status badan hukum organisasi kemasyarakatan tersebut. 
Keputusan Pemerintah sudah tepat, karena ormas tersebut berkeinginan mengubah Pancasila menjadi khilafah. Penyebaran ormas ini sangat masif, hadir dalam kegiatan kampus dan lainnya, beberapa tahun terakhir di Indonesia, yang mencoba membalut ideologi khilafah dalam balutan agama.
Seharusnya generasi penerus paham benar bahwa menjaga bangsa ini bukan hanya memakmurkannya, melainkan menjaga keutuhan Pancasila adalah hal utama.
Ada banyak kajian dan siraman rohani yang tumbuh dan berkembang pada saat ini, salah satu hal yang positif bahwa kita menyadari nilai-nilai dari agama sangat penting untuk menjadikan kita sebagai manusia yang lebih bermoral. 
Namun bukan menjadikan kita manusia yang paling benar dibanding manusia yang lain, harus diingat hal tersebut. Kita harus dapat memilah dan memberi batas, bahwa agama bagian dari fundamental bangsa tetapi bukan paling utama karena masih ada yang perlu kita lakukan yaitu memberi ruang terhadap perbedaan, toleransi, kebhinnekaan, semangat persatuan, kesantunan, pluralisme, dan kemanusiaan. Semua hal tersebut terkandung dalam Pancasila.
Tidak memberi ruang terhadap anti Pancasila
Mulailah bersama-sama untuk tidak memberi ruang terhadap paham atau ideologi pemecah bangsa, para anti Pancasila. Tidak memilih orang atau kelompok yang didukung oleh ormas dan gerakan anti Pancasila, karena kita tidak punya waktu untuk bermain-main dengan ideologi lain. Sudah banyak contoh negara-negara yang memberikan ruang terhadap gerakan politik yang berbalut agama. 
Belajar dari Suriah, yang sebelumnya dikenal dengan negara yang hidup rukun, tidak pernah ada pertikaian antar etnik maupun golongan namun berhasil terpecah dengan isu agama. 
Kita tidak ingin Indonesia menjadi negara seperti Tunisia, Mesir, Yaman, hingga Libia yang sejatinya konflik diciptakan dari orang luar negara tersebut sehingga berhasil menggulingkan pemerintahan yang sah di negara itu.
Mimpi buruk itu tak akan menjadi kenyataan, jika anak muda bersama menjaga Indonesia. Tugas kita akan menjadi ringan, jika kita mau bahu membahu tanpa melihat perbedaan : Suku , Agama atau Ras. Apapun Agamamu, Pancasila adalah ideologimu. Itu harga mati !
Jika ada yang mengajarkan anti Pancasila pada satu kajian ilmu apapun, beranjak pergi dan tinggalkan!

Kompasiana

37 comments

  1. saya kangen kehidupan tahun 90-an yang mana ga terdengar sama sekali isu agama sedikitpun. pancasila menjamin kehidupan beragama masing-masing.

    Tapi saya kecewa kepada orang2 yang punya pengaruh, mereka seolah memercikan api perpecahan.

    Benar, bukan karena suku atau ras yang bikin kita hancur, tapi agama

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju dengan komentar mas. Kangen masa-masa ngeledek gak langsung dipidanakan. Orang jaman dulu santuyyyy

      Delete
  2. Jadi pengen nyanyiin lagu Glen Fredly. Kekeke. Biasanya yg ricuh itu di level akar rumput. Nah, kita generasi milenial awal, juga adik-adik kita yg lebih muda, yg lebih melek digital, lebih melek literasi, lebih luas wawasan dan informasinya, harusnya jangan jadi kompor meleduk. Indonesia adalah Indonesia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yep! tapi kebanyakkan yang suka ribut di medsos byk akun anonim yang ngomporin sampe jadi viral

      Delete
  3. Kehilangan akar budaya, ya. Setuju ini, generasi saat ini seperti kehilangan jejak budaya. Bahkan, hal yang sudah menjadi tradisi pun seolah menghilang begitu saja. Harusnya kebanggaan itu ada saat dikatakan Indonesia adalah kita. Tapi, sayangnya itu hanya seperti ucapan ala kadarnya, ngga tampak di dalam praktek keseharian. Sedih akutu jadinya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku juga menyayangkan perubahan seperti ini, hrsnya perubahan ke digital dibarengi dengan pola pikir yang open minded

      Delete
  4. Kita seakan lupa bahwa dua dekade lalu, tak ada terdengar isu-isu sensitif soal agama, herannya kenapa belakangan ini menjadi marak. Sedih sekali rasanya, sesama anak bangsa harus saling curiga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Banyak oknum yang senang dan bahagia Negara ini rusuh mbak

      Delete
  5. Dasar-dasar negara tidak boleh diubah. Pancasila sebagai ideologi Indonesia itu sudah sangat baik. Aspek ketuhanan bahkan ada di sila pertama. Karena Pancasila juga lah dari dulu kerukunan umat beragama di Indonesia tetap terjaga. Tapi sayangnya hari ini seperti apa yang mencoba mengusik itu. Semoga kita bisa lebih mengeratkan hubungan persaudaraan antar sesama anak bangsa.

    ReplyDelete
  6. Bener banget, setuju ama komen² di atas. Dulu tenang² aja engga saling curiga. Sekarang di kantor pun saling curiga. Takut salah omong...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha itupun yg aku rasakan, jadi hati-hati pdhl dlu ngeledek kita tetep santuy

      Delete
  7. Sebetulnya kelompok semacam HTI itu merupakan kelompok yang sukar untuk tunduk dan patuh pada kesepakatan-kesepakatan bersama dalam bernegara. Kalaupun khilafah diterapkan, dan pemerintahnya tidak sepakat dengan mereka, ya sama juga sikap mereka selalu seperti itu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Merebut kemerdekaan Indonesia lebih mudah daripada mempertahankannya, menurutku sih bgtu ya.

      Delete
  8. lain dulu lain sekarang, dulu tidak ada media yang untuk dijadikan alat untuk menghidupkan api kompor, nah sekarang sudah banyak sekali media yang bisa digunakan sebagai tempat menuangkan aspirasi tanpa ada kontroler.

    yang jelas kesempatan itulah yang diambil oleh komperer untuk mengaduk aduk sensitifitas umat. apalahi pintu gerbang kebebasan masuknya informasi dari dunia luar, yang tidak dapat kita ketahui maksud dan tujuan dibelakangnya untuk bangsa indonesia.

    yang jelas pihak yang berkepentinganlah yang bisa bermain di dua kaki.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mulai dari kita, untuk tetap merawat persatuan dan kesatuan

      Delete
  9. Saya berasumsi bahwa ketegangan kasus-kasus yang ada kaitannya dengan Agama, ideologi, radikal, kalau kita urut itu masih ada kaitannya dengan perang dagang antara china dan amerika.
    ENtah ini benar apa tidak, karena Indonesia saat ini, dengan kepemimpinan Bpk Jokowi, mulai dari perkembangan ekonomi, sumber daya manusia, Infrastruktur sudah merata dan mengejar ketertinggalan.

    Dengan banyaknya kasus yang ada, seperti adu domba antar umat.. itu merupakan sebuah tindakan agar Indonesia Terpecah belah. Jika sudah terpecah belah, singkatnya.. MAKA kemajuan perdagangan Indonesia tidak akan mengganggu kedua Negara tsb.

    ReplyDelete
  10. Negara yang berkeTuhanan berbeda dengan negara agama... saya pribadi sepakat pada dasarnya. Tapi pasti akan ada pro dan kontra mengenai ini..minimal dari para pendukungnya HTI

    ReplyDelete
    Replies
    1. Minimal pertentangan dari orang-orang yang memaksakkan kehendak dan anti pancasila

      Delete
  11. sudah dengarkan pembahasan di foruum ILC tentang pancasila sbg ideologi atau belum?


    intinya sih kita warga negara harus saling berdampingan, jangan dikit2 mudah terpancing sama isu agama. hati2,, selalu ada skema yang udah diatur sama golongan tertentu,,,

    dewasa ini, kita makin nggak tau mana yang benar dan mana yang salah. intinya HATI HATI ADU DOMBA dimana2

    saya gak setuju dikit2 orang ngatain anti pancasila dan radikal tanpa tau makna kedua kata itu sebenernya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya lebih tidak setuju thdp satu orang atau satu golongan memaksakkan kehendak dan merasa benar daripada orang lain.

      Delete
  12. Mengenai toleransi, sering sikap tidak adil ada di kebiasaan sehari-hari kita. Masyarakat kita sering belum bisa membedakan mana urusan publik dan mana urusan privat. Hasilnya? Ya pada konteks ibadah saja bisa saling berantem. Repotnya, saat ada yang mengkritisi, maka seseorang tsb sering dinilai sudah "keluar" dari keyakinannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju mas. Sama seperti banyak org selalu menyatukan ilmu pengetahuan dengan agama. Yang mnurut saya tidak bisa satu.

      Delete
  13. Aku sepakat dengan ini mbak "bahwa Indonesia adalah negara yang berketuhanan, tetapi bukan negara agama. Untuk itu keinginan dari sekelompok orang yang terus mengaungkan keinginan mendirikan negara agama di Indonesia seharusnya ditolak!" Karena di Indonesia kan agamanya beragam. Terkadang rindu saat-saat belum ada media sosial di mana isu agama enggak sebanyak sekarang dan orang yang merasa sudah paling benar juga enggak kayak sekarang hiks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yah begitulah, mau gak mau mulai dari diri kita sendiri untuk trs menggaungkan persatuan dan kesatuan bangsa

      Delete
  14. Kadang-kadang kesalahpahaman kecil bisa jadi panjang urusannya, terutama kalo ego kita masih besar dan menganggap orang lain keliru.

    ReplyDelete
  15. Sekarang harus hati2 banget kalau kaya urusan seperti ini,makanya banyak yang adu domba mengenai pancasila dan agama, salah2 mengartikan banyak kesalahpahaman yang terjadi. Mending silent aja dehh

    ReplyDelete
  16. Saya rasa sih HTI itu juga muncul akibat ketidak puasan atas mereka yang belum memiliki taraf hidup yang sejahtera. Namun, cara mereka menyalurkan aspirasi tersebut yang salah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Namanya kehidupan, namanya sebuah negara dan apa saja ada pro dan kontra atau ada puas atau tidak puas. Yang harus dilawan mau mendirikan negara dalam negara.

      Delete
  17. Pancasila ini memang sudah dirumuskan sedimikian rupa. Tp jadi teringat pembahasan yg panas akhir2 ini: pancasila itu dasar bernegara atau ideologi negara? Yg jelas sih, kita sbg rakyat yg cerdas harus bisa menelaah dgn baik, perluas wawasan dan ilmu. Semoga kita tidak menjadi sumber perpecahan

    ReplyDelete
  18. Wah, saya juga setuju nih kalo kayak gini. Jangan sampai ada gerakan anti pancasila, sudah dirumuskan dengan baik, masak tidak dijaga dengan baik-baik.

    ReplyDelete
  19. HTI itu khilafah ya? Baru tau setelah baca artikel ini

    ReplyDelete