Pecandu Sakit Hati



Hai kamu, mengapa diam padahal ramai? Seolah sukar untuk berbahasa. Apakah jiwamu sedang gusar? Atau hanya petik sayu tanda tak ingin ungkap. Aku mencoba menelaah apa maumu, mencoba memgerti letak kau sebut dan hanya tangis yang memuncak mengusir kesalahpahaman kita.

Aku dan kamu sama, namun berbeda cara. Aku rindu dibelai namun terjawab dengan kau pegang erat tanganku. Bahasa kita juga kadang tak cocok mewakili pasangan ideal tetapi aku dan kamu belum pernah saling meninggalkan.

Sebut cinta kita sebuah keunikkan, musim saja tak bisa mewakili. Bahwa sadar kita berbeda, bagai membelah langit gelap dengan condong keatas ibarat jajaran gedung tinggi sombong dan kokoh. Aku tanpamu bagai kehabisan oksigen, mual yang dirasa dan dingin diujung jari jemari kaki.

Ucap kata cinta bagai tertahan diujung lidah dan hanya ini yang mungkin bisa menjawab, sajak dariku pecandu sakit hati.

No comments