Para pekerja seperti saya, mengawali weekday dengan penuh persiapan. Makanya situasi pom bensin dihari itu full antrian. Saya mengantri di jalur Pertamax, jalur yang berada tepat di seberang jalur Premium. Dalam situasi mengantri, saya melihat sebuah mobil dengan tipe LCGC mengisi bbm Premium, diikuti dengan beberapa mobil yang lain dibelakangnya. Pikir saya hal tersebut tidak boleh dilakukan sih, karena regulasi yang telah mengatur bahwa bbm dengan tipe mobil low cost green car/LCGC harus mengkonsumsi bbm minimal RON 92 atau setara Pertamax.
Yuk Kenalan dengan BBM Ramah Lingkungan
Bahan bakar Minyak (BBM) digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Bbm sering dipakai untuk transportasi, pembangkit listrik dan keperluan rumah tangga.
Pada alat transportasi, bbm digunakan untuk berbagai kendaraan. Dari situlah, pembakaran bbm menjadi penyumbang polusi udara. Hasil pembakaran ini telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap produksi CO2. Polutan (Bahan pencemar) yang terdapat di dalam senyawa gas buang kendaraan bermotor antara lain adalah karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), berbagai senyawa hidrokarbon (HC), berbagai oksida nitrogen (NOx), dan sulfur (S0x), dan partikular debu termasuk timbal (PB).
Untuk itu, banyak produsen mobil yang menggunakan standar emisi gas buang dari mulai Euro 1 hingga Euro 6. Dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas udara yang bersih.
Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia masih tertinggal dibanding negara-negara lainnya. Indonesia baru menerapkan standar Euro 4 di tahun 2018 untuk mobil berbahan dasar bensin, dan baru diberlakukan April 2021 untuk mobil berbahan bakar diesel. Meski kenyataan, kendaraan dengan di bawah standar emisi gas buang masih beredar di jalanan.
Saat ini jenis kendaraan yang beredar di Indonesia banyak mengadopsi standar Euro 2, Euro 3, dan Euro 4. Adapun bbm yang cocok untuk jenis dua jenis ini yaitu Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertadex.
Polusi Indonesia Makin Pekat
Polusi udara Jakarta menjadi terburuk di dunia, headline yang dimuat pada media online di pertengahan tahun 2019. Polusi Indonesia makin pekat, diwakili oleh ibukotanya. Yang menurut AirVisual mencatat polusi udara Jakarta pada Sabtu (10/8) tertingi di dunia. Mencapai 170 dengan parameter berupa partikel polutan sangat kecil berdiameter kurang dari 2,5 mikrometer (PM 2,5).
Penyumbang Polusi Udara adalah Kendaraan Bermotor
Hidup di tengah polusi dialami oleh banyak penduduk kota-kota besar di Indonesia. Dan bisa juga akan dirasakan di daerah lainnya kalau gak segera ditagani dengan baik.
Polusi udara dapat mengancam jiwa manusia dan makhluk hidup lainnya. Banyak penyakit yang akan dirasakan, Polusi di udara dapat menyelinap melewati pertahanan tubuh, menembus jauh ke dalam sistem pernapasan dan peredaran darah, dapat merusak paru-paru, jantung dan otak.
Gak bisa dipungkiri, penyumbang polusi udara salah satunya dari kendaraan bermotor. Lajunya urbanisasi dan pergerakan ekonomi di kota-kota besar di Indonesia akan diiringi aktivitas pergerakan manusia itu sendiri. Lalu lalang mobil dan motor yang pergi dari rumah ke kantor setiap harinya, gak hanya menimbulkan kemacetan tetapi juga polusi. Polusi yang dikeluarkan melalui knalpot kendaraan mengandung banyak komponen pencemar udara.
Penjualan kendaraan bermotor pun setiap tahun terus meningkat tetapi tidak ditunjang dengan penghapusan beberapa jenis bbm yang tidak sesuai dengan standar emisi Euro 2, sebuah standar yang telah diadopsi di Indonesia. Jenis bbm tersebut adalah Pertalite90, Premium88, Solar 48 dan Dexlite51.
Penggunaan bbm kualitas rendah akan merusak mesin kendaraan bermotor dengan cepat, selain itu menyebabkan pencemaran lingkungan. Tingginya emisi gas buang kendaraan yang menggunakan bbm kualitas rendah akan menghasilkan karbon monoksida dan nitrogen dioksida tinggi, hal tersebut akan memperburuk kualitas udara.
Saat ini pun produksi kendaraan bermotor telah menggunakan teknologi terbaru yang diharuskan menggunakan bbm oktan tinggi setara Pertamax. Jadi paham kan? Bagaimana kita harus beralih dan menggunakan bbm sesuai standar yang telah ditetapkan.
Program Langit Biru, Upaya Pengendalian Polusi Udara
Program langit biru telah dicanangkan pada tahun 1996 oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup, dengan tujuan mencapai kualitas udara yang memenuhi standar kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya. Salah satu cara adalah melakukan pengendalian pencemaran udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor.
Upaya pengendalian polusi udara dilakukan dengan banyak cara, antara lain penggunaan bbm dengan oktan tinggi serta pemantauan emisi gas buang kendaraan bermotor.
Program Langit Biru Pertamina
Menyadari betapa seriusnya polusi udara di Indonesia yang diakibatkan oleh kendaraan bermotor, maka Pertamina ikut berperan aktif dalam mendukung program-program pemerintah berkaitan dengan kepedulian terhadap lingkungan.
Pertamina yang merupakan BUMN begitu serius mendukung Program Langit Biru, dengan melakukan edukasi dan sosialisasi tentang bbm ramah lingkungan. Program Langit Biru Pertamina diakhir 2020 telah menjangkau 41 daerah di Indonesia. Selain telah menjangkau Jawa, Madura dan Bali. Pada tahun 2021, akan dipersiapkan hingga cakupan Indonesia bagian timur.
Pemberian harga khusus bbm berkualitas dan ramah lingkungan dilakukan Pertamina kepada para konsumen. Pertalite seharga premium, yang diperuntukan kepada konsumen kendaraan bermotor roda dua dan tiga, angkot serta taksi plat kuning. Program ini pun bertujuan memberikan pengalaman bagi para konsumen, bahwa dengan memakai bbm ramah lingkungan kendaraan yang dipakai akan lebih awet.
YLKI Mendukung Program Langit Biru
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) sebuah organisasi masyarakat bersifat nirlaba dan independen mendukung Program Langit Biru. Organisasi yang didirikan sejak tahun 1973, sangat concern soal hak dan kewajiban konsumen. Dengan mengajak masyarakat menggunakan bbm ramah lingkungan, merupakan hak dan kewajiban mendapatkan udara bersih bebas polusi.
Kita baru saja mengalami situasi pandemi Covid-19, namun perlu diketahui the real pandemi telah berlangsung lama, salah satunya persoalan polusi udara karena penggunaan bbm di bawah standar Euro.
Isu yang sangat krusial soal bbm di Indonesia, dimana pemerintah sebagai pihak regulator belum tegas soal aturan bbm. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) nomor 2 tahun 2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, Kategori N, dan Kategori O belum sepenuhnya dijalankan. Karena hingga saat ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), masih memberlakukan Surat Keputusan (SK) Direktur Jenderal Minyak dan Gas tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Solar yang Dipasarkan di Dalam Negeri.
Hal tersebut di atas membuat masyarakat kebingungan, belum ditariknya peredaran bbm yang tidak memenuhi standar Euro atau bbm kotor, membuat masyarakat masih memakai bbm tersebut karena masih dijual dengan harga yang lebih murah dari jenis lainnya.
YLKI mendorong pemerintah agar segera mengimplementasikan Program Langit Biru karena masyarakat memiliki hak untuk menciptakan udara bersih dan sehat.
KBR dan Lingkungan Hidup
Kantor Berita Radio (KBR) adalah merupakan lembaga penyedia berita radio independen di Indonesia. KBR ada sejak tahun 1999. KBR eksis hingga kini dengan memperluas layanan dan terus memproduksi konten berbasis jurnalistik.
KBR dan lingkungan hidup menjadi pasangan yang gak terpisahkan, karena KBR sebagai media informasi memiliki rekam jejak soal mendukung pelestarian lingkungan hidup di Indonesia. Dan salah satunya mendorong masyarakat menggunakan bbm khususnya pada Program Langit Biru.
Untuk mewujudkan hal tersebut, YLKI berkolaborasi dengan KBR mengadakan Talkshow dan Webinar secara virtual dalam rangka program Kampanye Publik untuk mendorong penggunaan bbm ramah lingkungan sejak awal tahun 2021.
Saya pun diberikan kesempatan untuk mengikuti Media Gathering dan Dialog Publik "Mendorong Penggunaan BBM Ramah Lingkungan Guna Mewujudkan Program Langit Biru" di tanggal 9-10 Maret 2021, merupakan pengalaman pertama ikut terlibat dan berpartisipasi.
Penggunaan bbm berstandar minimal Euro 2 menjadi sebuah keharusan di Indonesia. Untuk itu YLKI bersama KBR mendesak berbagai komponen khususnya para pemangku kepentingan, untuk mendukung pemakaian bbm ramah lingkungan, ini akan berhubungan dengan pelestarian lingkungan.
Pengetahuan masyarakat soal jenis bbm yang cocok dengan kendaraan yang dipakai harus terus disosialisasikan. Kolaborasi pihak swasta dan pemerintah akan mendukung keberhasilan Program Langit Biru.
Mendukung program langit biru untuk kebaikan bersama juga kesehatan tentunya baik manfaat jangka pendek dan panjang
ReplyDeletesenang bacanya, sekarang banyak tulisan yang mendukung program langit biru
ReplyDeletesehingga masyarakat semakin teredukasi dan bisa menyosialisasikan penghapusan BBM beroktan rendah seperti premium
pekerjaan berat yang harus dilakukan ya?
Wah keren Mom, komplit ya? Memang Program Langit Biru ini harus selalu didengungkan kepada masyarakat, sementara dukungan pemerintah sepenuhnya juga masih terus dinanti, semoga segera terealisasi, aamiin.
ReplyDeletepemerintah serba salah say, para supir angkot bakal demo kalau premium yang beroktan rendah dihapus
Deletesemoga semakin banyak tulisan seperti mbak Gina ini bisa menggugah mereka ya?
Saya ikut mendukung program langit biru. Makanya tinggal di kampung, buat menjauhi polusi, mudah menghirup udara bersih, dan bisa sering ketemu langit biru, pastinya hehehe...
ReplyDeleteKalau cuaca bagus sih ya
Wah keren nih. Memang harus seperti ini ya. Biar alam kita tetap lestari meski banyak kendaraan di Indonesia. Aku mendukung program langit biru.
ReplyDeleteTernyata nggak boleh asal ya mba gunain BBM untuk kendaraan roda 4. Andai banyak yang tahu mengenai hal ini, pasti program langit biru bisa terwujud dengan mudah.
ReplyDeleteHarga khusus BBM ini, bisa jadi pilihan bagus nih, mengingat memang kita sudah harus makin peduli lagi sama lingkungan dengan menggunakan BBM yang lebih ramah
ReplyDeletesebagai pengguna bensin pertamina aku merasa ini pilihan yang tepat karena bisa mengikuti program langit biru ini ya
ReplyDeleteaku sih setuju bisa segera diwujudkan BBM ramah lingkungan, agar lingkungan lebih bersih dan dunia lebih sehat
Deleteharus segera diwujudkan nih BBM ramah lingkungan, sebegai bentuk kontribusi kita untuk dunia sehat dan alam yang lebih baik
ReplyDeleteSetuju kak Dodon,
DeleteBiar udara bumi ini lebih asik lagi untuk dihirup, bebas dari asap kendaraan yang tidak ramah dengan lingkungan. Dukung selalu program ini.
Makanya ya, orang-orang di kota besar itu, aneh-aneh penyakitnya, saking polusi nggak karuan, beda dengan di tempat yang kurang polusi, lebih banyak pepohonan, jadi lebih sehat, karena oksigen dan udaranya bersih :)
ReplyDeleteKeren banget deh program langit biru ini :)
Pandemi sempat membuat langit biru. Dan semoga kita semua semakin sadar akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sebagai anugerah yang Tuhan berikan.
ReplyDeleteSemoga dengan adanya program ini, kita makin sadar akan kesehatan lingkungan.
ReplyDeleteSemoga kedepannya banyak masyarakat dasar akan pentingnya penggunaan BBm yg direkomendasikan agar polisi semakin berkurang
ReplyDeleteSyukurlah aku selalu pakai BBM ramah lingkungan. Minimal pertalite lah. Tapi kalau antrian lagi panjang, aku milih ke Pertamax aja, masih jarang yang antre di bagian ini, hihi.
ReplyDeleteIya setuju banget kalau kita bisa berkontribusi untuk membantu mengurangi polusi udara dengan beralih ke BBM yang lebih ramah lingkungan. Selain itu BBM yang bagus juga akan membantu mesin menjadi lebih awet ^^
ReplyDeleteAku setuju banget dengan program langit biru ini. Kendaraan, khususnya milik pribadi sebaiknya menggunakan BBM dengan oktan tinggi. Selain ramah lingkungan juga bikin awet mesin, dan jatohnya jadi irit juga karena jadi jarang ke bengkel.
ReplyDeleteAku pernah nih ikutan video anak mengenai program langit biru dari Pertamina. Sekalian ngajarin anak2 untuk menanamkan cinta lingkungan dan bumi serta mengajarkan pilihan beragam bahan bakar kendaraan.
ReplyDeleteMbaaa, daku yang naik sepeda motor aja sering isi bensin Pertamax :D
ReplyDeleteBuatku selain bikin langit jadi biru, dan bumi nyaman dihuni... BBM sekelas Pertamax ini bikin mesin jadi awet, tarikannya lebih enaaakk
kami sudah lama mba oakai BBM beroktan tinggi..soalnya memangbagus untuk kendaraan dan pastinyaramah untuk lingkungan ya mba
ReplyDeleteSudah selayaknya kita ikut mendukung program langit biru ini ya mbak. Soalnya memang BBM yang beroktan tinggi itu selain memang ramah lingkungan juga bagus untuk mesin kendaraan kita.
ReplyDeletedulu saya sempat punya cita2 pengen punya mobil listrik mba hahaa tapi sampai sekarang nggak kebeli2 nih
ReplyDeleteDuh..saya jadi salah satu penyumbang polusi udara karena motoran tiap hari nih.. Mesti berussha meminimalisirnya dg penggunaan BBM yg lbh ramah lingkungan nih. Tetima kasih sharingnya mba..
ReplyDeleteseneng banget memang setiap menatap langit biru. Selain segar di mata juga segar di tubuh dan lingkungan, ya
ReplyDeleteProgram yang bagus seperti ini harus didukung, agar tujuan mendapatkan Langit Biru benar-benar dapat terwujud. Kita semua bisa bergerak bersama, praktek tanpa tapi. Mulai dari sekarang, jangan nanti-nanti.
ReplyDeleteSemoga sosialisasinya sampai ke seluruh lapisan masyarakat. Biar bumi ini tetap terjaga. Kadang kalau ngomongin lingkungan ini berat, ya :(
ReplyDeleteSemacam dah nggak tahu mau gimana lagi.
Tapi tetep kudu optimis.
Program langit biru ini harus digaungkan di seluruh kota-kota besar di Indonesia, agar menyebr ke seluruh penjuru negeri. Maka langit di bumi Indonesia akan selalu biru, minim polutan dari kenderaan bermotor.
ReplyDeleteBetul. Sosialisasi kepada masyarakat, tentang jenis BBM apa yg cocok untuk kendaraan mereka harus banyak dilakukan. Ini di kampung saya, mau jenis kendaraan apa, yg kaya maupun kelas menengah, pada pakai BBM subsidi. Maklum di kampung, meski pom bensin ketat, tapi nyarinya yg murah aja
ReplyDeleteJadi ingat pas awal pandemi di mana mayoritas masyarakat di rumah aja. Langit yang biasanya tercemar polusi, berubah jadi biru. Tentunya pengen banget begitu terus meskipun keadaan sudah normal. Makanya program ini juga perlu didukung
ReplyDeletePantas kalau penyumbang polusi terbanyak itu dari sepeda motor. Di kampung saja selain sebagai kebutuhan, juga demi gengsi banyak yg membeli sepeda motor ...
ReplyDeleteOhhh...aku baru ngeh jadi nama programnya langit biru.. sering aku denger campaign pindah bbm dari yang beroktan rendah seperti premium ke pertamax misalnya..
ReplyDeleteProgram bagus semoga semakin banyak orang melek sama program ini yaa supaya kualitas udara dan lingkungam kita semakin baik
Terwajib banget untuk kita semua dukung program LANGIT BIRU ini.
ReplyDeleteSemoga bisa berkontribusi ciptakan planet Bumi yg makin nyaman dihuni
Salut sama program Langit Biru Pertamina, semoga makin banyak yang teredukasi untuk meggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan dan menciptakan langit yang biru agar tetep berekendara dengan nyaman.
ReplyDeleteOh ini alasan mengapa lebih disarankan menggunakan mobil baru selain diisi dengan BBM Ramah Lingkungan. Sebagai bentuk dukungan Program Langit Biru yang dicanangkan oleh Pemerintah dan di dukung oleh YLKI juga KBR.
ReplyDeleteMemang indah sekali sih kl langit biru. Entah itu di kota, di desa, di pantai, di gunung.. pokoknya cetar kl langitnya biru. Saya pastinya dukung program langit biru ini🙏
ReplyDeleteSeneng ya kalau langitnya biru, indah gitu. Semoga saja masyarakat makin bijak memilih BBM yang ramah lingkungan biar menekan jumlah polutan beracun.
ReplyDeletePekerjaan maha berat ini sih karena stakeholder(s) yang terlibat mulai dari hulu ke hilir. Pemerintah sebagai pemegang kebijakan, para pengusaha sebagai pendukung program dengan produk-produknya dan tentu saja masyarakat sebagai pengguna (terakhir). Proses edukasi dan sosialisasi yang tidak bisa selesai dalam hitungan bulan.
ReplyDeleteTapi gak ada yang tak mungkin. Selama program LANGIT BIRU ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, semua akan berjalan mulus sesuai dengan harapan dan tujuan bersama.
Dukungan program langit birunya pertamina kepada kendaraan roda dua, 3, dan angkot ini sangat bagus.
ReplyDeleteBenar banget mbak.. penyumbang polusi udara terbesar adalah berasal dari kendaraan.
Semenjak aku pindah ke Depok/jakarta, aku belum pernah lihat ada nya bintang di langit. Tapi waktu di aceh.. bintang bertebaran dapat terlihat dengan mata telanjang.
Kayaknya sih ada hubungannya dengan polusi di kota besar.
Keren nih program langit Biru, mengurangi polusi udara. Kebayang sehatnya udara Jakarta jika tanpa polusi kendaraan bermotor.
ReplyDeleteBagus banget niy mewujudkan langit biru program ini harus didukung bersama-sama karena bagaimanapun kita selain bisa merasakan langit yang indah tapi juga sehat karena menggunakan BBM yang ramah lingkungan.
ReplyDeleteAku bakalan happy banget kayaknya kalau program ini berjalan lancar dan bisa ngelihat langit biru setiap hari. :D Produk-produk ramah lingkungan memang perlu digencarkan, yaa.
ReplyDeleteDi tempat aku penggunaan bbm non ramah lingkungan juga masih sangat tinggi semoga masyarakat sadar ya
ReplyDeleteBener ya utk langit biru,Dan bumi bebas polusi udara bumi juga membaik penting banget pakai bbm yg ramah lingkungan,, Aku sering jalan ketimbang pkai kendaraan skarang or transport public
ReplyDeleteProgram langit biru ini harusnya didukung penuh oleh semua kalangan masyarakat. Karena kepentingannya untuk umat manusia
ReplyDeleteSebagai pengguna roda dua, sudah lama saya tidak memakai premium. Saya pernah melihat video, kalau kita paksa mesin dg bahan ron rendah kasin kinerjanya berat.
ReplyDelete.
Saya pilih pertalite kadang Pertamax.
Dukung banget kalau ada program bagus kayak gini. Meskipun Pertamina penghasil BBM, tapi turut memperhatikan efek dari penggunaan BBM juga. Semoga langit Indonesia semakin cerah dan biru.
ReplyDelete