SUSU PENAMBAH NAFSU MAKAN ANAK

Ada banyak kegalauan disaat seorang ibu mendampingi tumbuh kembang anak. Saya pun mengalami hal yang sama. Masih lekat diingatkan saya, dimana AL anak saya mengalami kesulitan makan (susah makan) atau yang lebih dikenal dengan istilah picky eater. AL susah makan disaat usia 1 tahun, kebiasaan tersebut berlangsung beberapa bulan, sehingga membuat saya sempat menjadi galau tingkat tinggi, khawatir hingga menjadi takut. Pikiran-pikiran negatif yang timbul hinggap di dalam otak saya, takut kalau anak saya kekurangan gizi, takut datangnya berbagai masalah kesehatan.

Picky eater pada anak saya terjadi karena dia menolak untuk mencoba makanan baru. Anak saya menolak memakan sayur buncis dan wortel. Pilihan lauk, seperti udang juga tidak disukainya. Padahal jenis makanan tersebut sangat kaya akan gizi. 

Berbagai cara telah saya coba, dengan mengganti menu makanan hingga konsultasi ke dokter anak. Dengan harapan anak saya bisa tumbuh menjadi anak yang sehat dan kuat. 

Tentunya, pengalaman yang saya ceritakan di atas, pasti pernah dialami juga oleh para orang tua di rumah. Orang tua mana sih yang gak senang ketika melihat anak makan dengan lahap, tanpa pilih-pilih? Anak pun akan menjalani pola makan seimbang dan bergizi.

Picky eater merupakan tantangan yang nyata, yang dialami oleh para orang tua jaman now. Jika dibiarkan akan menjadi hal yang serius dalam jangka panjang lho. Yuk! Kita kenali bersama gejala dan penyebab picky eater pada anak.

GEJALA DAN PENYEBAB PICKY EATER PADA ANAK

Gejala picky eater pada anak sering ditandai dengan;

• Anak menjadi malas makan ketika disuruh makan
• Anak terlihat sibuk sendiri pada jam makan
• Memuntahkan makanan yang sudah masuk ke mulut
• Mencari banyak alasan untuk menghindari jam makan (pura-pura sakit perut dan lainnya)
• Hanya mau makan di luar rumah
• Makan yang sedikit dari biasanya
• Harus dipaksa untuk mencoba makanan baru.

Selain hal tersebut di atas, ternyata penyebab picky eater pun bermacam-macam, seperti;

• Orang tua mengalami kesulitan memberi makan disaat anak mulai mpasi
• Terlambat memperkenalkan makanan padat pada anak
• Anak sering dipaksa makan, anak jadi trauma
• Dari awal orang tua sering memilih-milih makanan untuk anak
• Menu makanan yang kurang variatif
• Tidak disiplin dalam jadwal makan anak

Orang tua tentunya memiliki peran penting, demi tercapainya kebutuhan nutrisi pada anak. Perlu kesabaran dan strategi dalam menghadapi anak yang susah makan. Belajar dari pengalaman saya, dimana pada akhirnya menemukan jalan keluar dalam menghadapi anak yang susah makan. Apa itu? Baca artikel ini sampai habis ya moms.

SUSU PENAMBAH NAFSU MAKAN ANAK

Saya diperkenalkan dengan Susu Morinaga Morigro oleh sahabat saya, yang anaknya pernah mengalami picky eater. Akhirnya saya mencoba memberikan AL susu Morigro rasa Vanilla, 3 gelas per hari. Untungnya dalam soal mengkonsumsi susu, anak saya tidak bermasalah dan sangat menyukai minum susu. Oh ya moms, banyaknya pemberian susu Morigro tergantung dari usia anak, pemberian makannya dan jumlah makanan padat yang telah dikonsumsi ya!

Morinaga Morigro akhirnya memberikan solusi, saat saya sedang tidak punya solusi. Setelah mengkonsumsi beberapa minggu saja, nafsu makan AL jadi bertambah. Trik aja buat para moms, karena Morigro punya dua rasa, yakni Morigro Vanila dan Morigro Madu maka sebaiknya moms menyajikan selang seling dua rasa tersebut setiap minggu, dengan tujuan agar anak gak bosen untuk minum susu. 

Perlu diingat ya moms, susu memiliki banyak manfaat bagi pertumbuhan, antara lain mendukung pertumbuhan tulang dan tinggi badan anak. Susu adalah sumber nutrisi, yang baik untuk tumbuh kembang anak. Konsumsi susu, paling pas di masa 6 tahun pertama kehidupan anak.

MENGENAL SUSU MORIGRO, SUSU PENAMBAH NAFSU MAKAN ANAK

Susu Morigro, merupakan produk dari Morinaga yang kaya akan nutrisi. Susu Morigro adalah susu pertumbuhan anak 1 tahun, dan susu penambah berat badan anak 1-3 tahun. Susu Morigro, susu penambah nafsu makan anak mengandung formula GROMAX yang membantu optimalkan nutrisi anak. Kandungan formula GROMAX terdiri dari;

• Minyak ikan (fish oil)
• Prebiotik & probiotik
• AA, DHA, Omega 3 & 6
• 14 Vitamin & 9 Mineral
• Protein Energy Ratio 12%
• Tinggi Kalsium & Vitamin
• serta Rendah Gula

Susu Morigro punya 2 varian rasa, yakni Morigro Vanila dan Morigro madu. Untuk ukuran pun bervariatif; 200gr, 400gr dan 800gr. Dengan formula GROMAX membantu optimalkan nutrisi anak #AnakLahapGROMAXimal. Mengkonsumsi susu Morigro membuat anak dapat mencapai berat badan ideal, booster nafsu makan, meningkatkan daya tahan tubuh, hingga mengoptimalkan tumbuh kembang anak.

MEDIA GATHERING “PENYEBAB DAN DAMPAK MASALAH MAKAN TERHADAP TUMBUH KEMBANG OPTIMAL”

Pada tanggal 18 Juli 2023 di Jakarta, saya diundang oleh CBCOMM untuk hadir bersama rekan-rekan Blogger dalam Media Gathering dengan tajuk “Penyebab dan Dampak Masalah Makan terhadap Tumbuh Kembang Optimal”. Acara tersebut diselenggarakan oleh PT Sanghiang Perkasa (KALBE Nutritionals), sebuah perusahaan yang secara aktif melakukan pengembangan produk nutrisi, guna mempertajam komitmen di bidang bisnis makanan dan minuman kesehatan.

Media Gathering “Penyebab dan Dampak Masalah Makan terhadap Tumbuh Kembang Optimal”, melengkapi momentum peringatan Hari Anak Nasional yang tahun ini mengangkat tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”. 

PT Sanghiang Perkasa (KALBE Nutritionals) melalui brand Morinaga, meluncurkan varian baru Morinaga Morigro yang bertujuan membantu melindungi dan mengoptimalkan nutrisi anak, sehingga tumbuh kembangnya tidak terganggu karena susah makan.

Selain itu, acara  “Penyebab dan Dampak Masalah Makan terhadap Tumbuh Kembang Optimal” menghadirkan banyak pakar di bidangnya. Ada Prof. dr. Badriul Hegar, Sp.A(K), Ph.D, Pakar Gastrohepatologi, dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A (K), MPH, Dokter Tumbuh Kembang Anak RSCM, Ibu Vera Itabiliana S. Psi, Psikolog Anak di Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, Ibu Junita, Business Unit Head Morinaga GUM, KALBE Nutritionals, dr. Muliaman Mansyur, Head of Medical Marketing KALBE Nutritionals. Selain itu, ada Ibu Helly Oktaviana - Business Unit Infant & Baby Head KALBE Nutritionals, Bapak Ronald Unadi Director Of Baby, Woman And Children Nutrition, dan dr. Dewi Virdianti, Medical Marketing KALBE Nutritionals

Suasana yang hangat dan full of purple, melengkapi media gathering tersebut. Ada banyak insight yang didapat, berbagai pengetahuan soal masalah makan pada anak, dampak psikologis, dampak kesehatan, dan solusi untuk mengatasi masalahnya dengan mencapai dan mempertahankan berat badan dan melatih pola makan yang sehat untuk anak.

Di awal acara, Prof. dr. Badriul Hegar, Sp.A(K), Ph.D, Pakar Gastrohepatologi, memaparkan masalah picky eater pada anak akan berdampak pada terganggunya pertumbuhan. “Konsumsi zat nutrisi yang tidak optimal, perkembangan juga terganggu, dan mempengaruhi emosinya,” ujar Prof. Hegar.

Menurutnya, picky eater pada anak usia di bawah usia 5 tahun perlu perhatian ekstra dari orang tua. Adanya alarm symptoms penyakit organik pada 20-30% anak tersebut, seperti;

• Gangguan saluran cerna (penyakit refluks gastroesofagus (PRGE), kolik infantil, infeksi saluran cerna
• Alergi makanan terutama pada protein susu sapi, juga gluten pada penyakit seliak
• Gangguan perkembangan motorik dan sensorik, yang mempengaruhi kemauan makan, kesulitan mengunyah dan menelan makanan.

Orang tua perlu mengevaluasi secara berkala penyakit tersebut di atas minimal setiap 3 bulan. Karena jika tidak, akan menyebabkan gangguan mindset anak, anak menjadi trauma terhadap makanan, anak akan menolak makanan yang diberikan, berisiko mengalami malnutrisi (pertumbuhan otak tidak optimal sehingga daya pikir pada anak lebih lambat) yang berdampak pada tumbuh kembang anak, melemahnya sistem imunitas, sehingga anak mudah terinfeksi.

Selanjutnya, kami mendengar pemaparan dari dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A (K), MPH, Dokter Tumbuh Kembang Anak RSCM. Beliau menjelaskan  beberapa hal harus diperhatikan orang tua terkait pola makan anak agar terhindar dari risiko malnutrisi.  Karena status nutrisi yang baik, berperan mencegah infeksi, sebaliknya infeksi dapat memperburuk malnutrisi.

“Anak dapat mengalami malnutrisi yang ringan hingga feeding difficulties yang sangat ekstrem, dan menyebabkan defisiensi gizi yang signifikan. Defisiensi gizi mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak; pertumbuhan fisik, fungsi kognitif otak, motorik, fungsi fisiologis dan perubahan respon imun. Pentingnya peran orang tua dalam situasi ini adalah segera berkonsultasi dengan dokter, untuk menentukan prioritas penanganan dan tata laksananya,” ujar dr. Bernie.

Untuk diketahui bersama, bahwa anak dengan feeding difficulties akan mengalami pertumbuhan lambat atau gagal. Hal ini disebabkan, karena defisiensi nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal dan normal sesuai usianya. Anak dengan feeding difficulties,  mengalami masalah dalam perkembangan kognitif, ini ditandai dengan kesulitan dalam berkonsentrasi, daya ingat lemah, dan kemampuan kognitif lainnya.

Penjelasan dr. Bernie soal kondisi malnutrisi pada anak, juga dapat mengakibatkan defisiensi berbagai macam mineral, vitamin, dan protein. Dengan kondisi tersebut, daya tahan tubuh anak menjadi menurun, sehingga mudah terkena infeksi. “Malnutrisi memperlambat proses penyembuhan penyakit dan menurunkan daya intelegensi anak. Perkembangan otak memerlukan dua aspek penting yaitu nutrisi dan stimulasi. Faktor fisik biomedis otak memerlukan peran penting nutrisi. Makanan dengan kualitas kadar gizi dan kuantitas yang optimal akan mendukung pertumbuhan otak yang optimal, apalagi didukung dengan stimulasi yang tepat oleh orang tua,” tambah dr. Bernie.

Sebagai penutup presentasinya, dr. Bernie memberi pesan yakni “Untuk mendukung tumbuh kembang optimal serta mencapai berat badan anak yang sehat, orang tua berperan penting untuk memperhatikan pola makan pada anak serta variasi makanan yang akan sajikan kepada anak. Hal lain yang paling penting dilakukan orang tua adalah segera berkonsultasi dengan dokter, sebab, masalah ini bisa jadi bagian dari masalah lain yang lebih besar sehingga anak terancam mengalami malnutrisi atau defisiensi nutrisi yang berdampak pada tumbuh kembangnya”.

Pemaparan yang gak kalah menarik, dari Ibu Vera Itabiliana S. Psi, Psikolog Anak di Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia. Menurutnya, ada beberapa faktor psikologis bisa mengubah nafsu makan anak : 

• Praktik orang tua dalam memberi makan, orang tua jangan ikut-ikutan picky eaters
• Pemberian makanan bervariasi dengan ragam rasa dan tekstur diajarkan sejak dini untuk mengembangkan penerimaan makanan
• Lingkungan makanan di rumah termasuk ketersediaan makanan yang berbeda
• Kebiasaan makan anggota keluarga, yang dapat mempengaruhi pilihan dan preferensi makanan anak.

Di kesempatan yang sama, dr. Muliaman Mansyur, Head of Medical KALBE Nutritionals menyatakan feeding difficulties memiliki bentuk, jenis, dan gejala yang bermacam-macam. Anak yang tidak/kurang nafsu makan, pilih-pilih jenis makan, dan picky eaters, disebabkan karena :

• Faktor psikologis, pola asuh, ataupun karena makanan itu sendiri
• Gangguan organik, seperti anak sakit (demam, gusi bengkak, sakit menelan, mual muntah, gangguan saluran cerna serta penyakit lain seperti gangguan motorik dan sensorik di area mulut sampai ke pencernaan).

Studi global menunjukkan bahwa anak yang mengalami gangguan nafsu makan berkisar antara 14-50% pada anak prasekolah, dan 7-27% pada anak yang lebih besar. Di Indonesia, hasil studi IPSOS kepada Ibu yang memiliki anak usia 1-6 tahun, Jabodetabek dan Medan menunjukkan bahwa 55% orang tua menyatakan anaknya memiliki masalah nafsu makan.

“Tentu, masalah makan ini harus diatasi dengan mengobati masalah organisnya, psikologis, dan nutrisinya agar tumbuh kembang anak bisa optimal,” ujar dr. Muliaman Mansyur.

Ibu Junita, Business Unit Head Morinaga GUM, KALBE Nutritionals pun mengakui bahwa masalah makan pada anak bisa jadi gejala dari masalah kesehatan lain yang lebih besar atau bahkan masalah psikologis pada anak. “Untuk membantu orang tua mengoptimalkan tumbuh kembang anak, Morinaga Morigro hadir dengan berbagai kelebihan yang bisa menjadi solusi anak yang memiliki masalah makan. Jika anak susah makan, upaya pertama yang harus dilakukan adalah mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat dan memulai pola makan yang sehat. Morinaga Morigro hadir untuk meningkatkan fungsi pencernaan dan penyerapan nutrisi. Jika pencernaan bekerja dengan baik akan berdampak meningkatan nafsu makan”.

Peran orang tua begitu penting, dalam proses tumbuh kembang anak termasuk untuk membuat anak lahap makan. Dengan melakukan langkah-langkah di bawah ini;

• Memprioritaskan aspek tumbuh kembangnya
• Membuat jadwal makan bersama secara teratur dan menyajikannya dengan berbagai menu masakan
• Menstimulasi perilaku makan positif
• Mendorong anak mencoba makanan baru, tanpa memaksanya terlalu keras
• Tetap tenang dan hindari menyalahkan atau mengkritik anak karena kesulitan makan.

“Jika anak mengalami masalah susah makan, orang tua tidak perlu panik. Prioritaskan solusi yang paling penting dulu untuk mengatasi masalahnya dengan mencapai dan mempertahankan berat badan, dan melatih pola makan yang sehat untuk anak. Untuk menjadikan anak lahap makan, memang orang tua perlu bersikap ekstra bijak dan memahami kebutuhan anak, baik fisik maupun psikis. Morinaga Morigro akan menjadi sahabat bagi setiap orang tua saat berusaha mengatasi permasalahan ini,” itulah pesan ibu Junita di akhir pemaparan pada Media Gathering “Penyebab dan Dampak Masalah Makan terhadap Tumbuh Kembang Optimal”

DIMANA BISA MENDAPATKAN MORINAGA MORIGRO ?

Bagi moms yang ingin mendapatkan produk susu Morinaga Morigro, moms bisa langsung beli toko atau supermarket terdekat, atau di marketplace langganan moms, meluncur langsung pada toko online Morinaga Official Shop. Untuk info lebih lanjut, kamu bisa cek website https://morigro.id/produk/ dan di instagram @morigro.id

Dengan formula GROMAX bantu optimalkan, Nutrisi anak #AnakLahapGROMAXimal