TRIANA RAHMAWATI SRIKANDI MUDA INDONESIA YANG PEDULI DENGAN ODMK


Masalah kejiwaan setiap tahun terus meningkat, termasuk di Indonesia. Masalah kejiwaan seperti stress, depresi, trauma, bipolar, skizofrenia dan lainnya mengalami kenaikan persentase dari tahun ke tahun. 


Di Indonesia, orang dengan masalah kejiwaan dikenal dengan istilah ODMK (Orang dengan masalah kejiwaan). ODMK masih memiliki akses yang minim dalam mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa yang berkualitas. Memang benar pemerintah Indonesia telah memikirkan masalah kesehatan jiwa, tapi menurut saya belum menjadi hal yang prioritas. Akses layanan kesehatan jiwa masih tergolong mahal dan belum inklusif. Sementara itu, perhatian pada kesehatan mental dan fisik belum setara dalam jaminan kesehatan nasional.


Padahal masalah kesehatan jiwa harus terus diperhatikan, dan tidak boleh disepelekan. Terutama pemahaman oleh masyarakat harus terus ditingkatkan, dengan berbagai macam cara, salah satunya sosialisasi dan pendampingan ODMK.


APA ITU ODMK ?


Orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) terkadang tidak menyadari bahwa dirinya mengalami masalah kejiwaan. Meskipun belum di taraf yang parah, ODMK perlu juga ditangani secara serius. ODMK seringkali mengalami pengalaman jiwa traumatik, seperti berasal dari korban banjir, korban gempa, korban tsunami dan lainnya. Mereka tidak sakit, tetapi mereka menyimpan masalah dan sangat butuh pendampingan. ODMK juga dapat disebabkan karena fisik, mental,  dan kehidupan sosial yang kurang baik, contohnya penyandang disabilitas, korban kekerasan emosional, hingga korban bullying. 


TRIANA RAHMAWATI PEDULI ODMK


Triana Rahmawati adalah srikandi muda indonesia yang peduli dengan ODMK. Beliau adalah sosok dibalik Griya Schizofren, sebuah komunitas yang menjadi teman bagi para ODMK.


Kegigihan srikandi muda Indonesia ini diawali dibangku perkuliahan. Triana, adalah mahasiswa Sosiologi Fisip Universitas Negeri Solo (UNS). sewaktu mengemban pendidikan di UNS, ia ngekos di dekat panti rehabilitasi untuk ODMK. Di Sekitar panti, banyak orang-orang memandang sebelah mata para ODMK, yang membuat hati nuraninya tergerak untuk melawan stigma negatif orang-orang tentang ODMK. 


Dari situlah ia mulai mencari tahu tentang masalah kejiwaan, panti-panti rehabilitasi di Solo, hingga kebiasaan yang dilakukan masyarakat awam dalam merespon soal ODMK. Ia pun perlahan-lahan mempelajari kebiasaan dan aktivitas ODMK, hingga membangun stigma positif ODMK di tengah masyarakat.


Triana Rahmawati srikandi muda yang peduli dengan ODMK, ia memulai dengan meningkatkan kepedulian dan membangun kepercayaan masyarakat terhadap ODMK. Ia pun belajar memahami karakter ODMK, ia membangun pengalaman bersama ODMK. Menghabiskan waktu berinteraksi dengan ODMK membuatnya semakin percaya diri mensosialisasikan kepada masyarakat, bahwa ODMK tidak berbahaya, dan masyarakat tidak perlu takut dengan ODMK.


GRIYA SCHIZOFREN UNTUK ODMK YANG BUTUH PENDAMPINGAN


Triana Rahmawati bersama kedua orang teman kuliahnya di jurusan Sosiologi UNS, yakni Febrianti Dwi Lestari, dan Wulandari mendirikan Griya Schizofren.  Sebelumnya, mereka bertiga memulai pendekatan persoalan ODMK dari Ilmu Sosiologi dan mengabdi pada Griya PMI, kemudian menginisiasi untuk melakukan pendampingan ODMK. Pada awalnya, hanya 10 mahasiswi yang terlibat di Griya PMI tersebut. Seminggu 3-4 kali mereka mengunjungi dan berinteraksi dengan ODMK di Griya PMI, hingga pada akhirnya ada sekitar 50 orang yang terlibat.


Oktober 2014, awal berdirinya Griya Schizofren. Griya memiliki arti rumah, Sc-Social berarti komunitas sosial, Hi-Humanity artinya komunitas dibangun karena rasa kemanusiaan, dan Fren-Friendly bermakna membangun prinsip persahabatan dengan ODMK. Sehingga dapat diartikan secara luas yakni, tempat anak muda menyalurkan jiwa sosialnya karena panggilan kemanusiaan dengan memegang prinsip kesetaraan (persahabatan) untuk Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK). 


Griya Schizofren merupakan komunitas yang tersistem, dan beranggotakan relawan-relawan muda sebagai pendamping dan teman bagi ODMK disaat melewati fase-fase perubahan mental dan mood. Pendampingan ODMK di Griya Schizofren dilakukan secara normal, dengan banyak kegiatan seperti bernyanyi, bercerita, menggambar, olahraga, mengaji, hingga aktivitas workshop. Tentunya diselingi dengan pendampingan rutin untuk minum obat. Pendampingan di Griya Schizofren dilakukan secara sederhana, namun penuh konsistensi. Hingga kini, ada 200 ODMK yang terjaring baik di dalam maupun di luar Solo. Pendampingan ini juga melibatkan keluarga penderita ODMK. 


Konsistensi dalam pendampingan ODMK, menjadikan Triana Rahmawati sebagai sosok inspiratif, dan berhasil menjadikannya penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2017. 


SATU INDONESIA AWARDS

Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards merupakan wujud apresiasi Astra untuk generasi muda, baik individu maupun kelompok, yang memiliki kepeloporan dan melakukan perubahan untuk berbagi dengan masyarakat sekitarnya di bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi, serta satu kategori Kelompok yang mewakili lima bidang tersebut.


Melalui program ini, Astra juga mendorong para anak muda yang terlibat dalam SATU Indonesia Awards untuk berkolaborasi dengan program unggulan KBA dan DSA. Diharapkan, mereka bisa memberikan dampak positif yang lebih besar dan kontribusi yang berkelanjutan pada usaha-usaha pembangunan di daerahnya.


No comments