Perempuan Dapat Merangkul Dunia


Perempuan diartikan sebagai  sosok lemah lembut karena memiliki perasaan yang halus. Ada juga mengartikan Perempuan memiliki sifat penuh kasih sayang,suka akan keindahan juga rendah hati. Bagi saya pribadi, apapun istilah yang digunakan tidak menjadi masalah selama kita menggunakan persepsi secara positif.

Plato pernah mengatakan bahwa Perempuan ditinjau dari segi kekuatan fisik maupun spiritual, mental Perempuan lebih lemah daripada laki-laki, tetapi perbedaan tersebut tidak menyebabkan adanya perbedaan dalam bakatnya.  Dalam perjalanan hidup seorang Perempuan akan melalui perkembangan dalam dirinya, salah satunya adalah pembentukan
kepribadian.  Faktor yang paling menonjol dalam pembentukan pribadi seseorang khususnya Perempuan adalah faktor sosial dan budaya. Adanya perbedaan adat istiadat, tradisi dan kebiasaan yang membedakan jati diri tiap Perempuan. Tentunya Perempuan yang tinggal di kota dan di desa memiliki banyak perbedaan, saya tidak ingin menjelaskan satu persatu, tetapi garis besarnya saja adalah Keberanian. Keberanian Perempuan yang sudah terafiliasi dengan kehidupan kota besar sangat jelas adalah; memiliki keberanian dalam berkomunikasi, mengemukakan pendapat, berpakaian dan masih banyak lagi contoh lainnya, sangat kontra dengan Perempuan yang hidup didaerah (desa, kampung)yang secara garis besar masih memiliki sifat malu-malu dan belum berani untuk tampil beda.

Realitas sosial indonesia ketika kita difokuskan kepada kehidupan kaum Perempuan adalah budaya Patriarki yang masih dominan. Sehingga perlu peran aktif dari kita secara pribadi, dan turut serta mencerdaskan semua Perempuan secara umumnya. Bagaimana caranya Dengan peningkatan kualitas hidup tiap Perempuan, salah satunya Pemberdayaan Perempuan diberbagai kehidupan sosial, politik dan ekonomi.

Didalam keluarga, Pemberdayaan Perempuan menjadi sangatlah penting, karena Perempuan memiliki peran lebih dari satu yaitu sebagai Ibu, istri dan anggota keluarga. Untuk itu tidaklah mudah dalam melakukan ketiga peran tersebut dan membentuknya menjadi satu kesatuan. Dibutuhkan kemampuan seorang perempuan yang “multitask”;memerankan tugas dan fungsi dalam keluarga sembari memiliki kemampuan mental yang sehat sehingga dapat menghasilkan kualitas keluarga yang baik.

Lebih dari seabad lalu telah dikemukakan Kartini, bahwa tiap wanita mesti memiliki kemandirian secara ekonomi, agar dirinya punya kuasa dan posisi dalam hubungan domestik, keluarga, dan lingkungan sosial. Kartini menjadi tokoh inspiratif oleh setiap Perempuan di Indonesia dahulu dan sampai saat ini.

Adanya program Corporate Social Responsibilty yang banyak dilakukan pelaku dunia usaha saat ini membantu kaum Perempuan untuk berperan aktif dalam perubahan ekonomi sehingga peningkatan
kesejahteraan yang menghasilkan. Telah banyak Perempuan yang memiliki pendapatan dan kepemilikan/investasi pribadi;Kendaraan, Property dll. Dengan mempersiapkan perempuan untuk berpartisipasi secara kompetitif dalam ekonomi, maka akan memungkinkan perusahaan-perusahaan mendapatkan orang-orang terbaik untuk bekerja dan berkembang tanpa membedakan gender. Peningkatan lifeskill (kecakapan)serta kompetensi (keahlian) perempuan yang pada gilirannya memiliki sikap hidup, kepribadian hidup, dan kemampuan hidup yang meningkat, menjadikan perempuan mitra sejajar dengan kaum laki-laki.

Seiring dengan adanya gerakan perempuan yang menuntut adanya pemberian kesempatan yang sama. Perempuan perlahan mendapatkan tempat di ruang public, mendapatkan kesempatan yang sama dibidang Politik namun keterwakilannya belum maksimal. Bukan saja di
Indonesia, di dunia saja peran dan partisipasi Perempuan dalam Politik masih sangat rendah ini disebabkan karena kurangnya Pendidikan dan Pelatihan untuk meningkatkan keterampilan Politik, serta peran Perempuan yang mash termarjinalkan.

Mengapa kita harus menggiatkan Peran Perempuan dalam Politik di Parlemen? Karena dengan adanya keterwakilan secara
kuota di legislatif, kita dapat mengikuti dan berperan aktif dalam proses menyuarakan kepentingan Perempuan dan aspirasi masyarakat.


Sebuah negara yang tidak mendidik dan melatih kaum wanita itu seperti orang yang hanya
melatih tangan kanannya - Plato

109 comments

  1. Setuju sih kalo perempuan masuk parlemen, ide dan gagasan perempuan bisa mewakili hal perempuan yang sebenarnya dibandingkan laki2 itu sendiri

    ReplyDelete
  2. Penting bagi perempuan untuk berpolitik atau berkecimpung dalam berbagai bidang kehidupan, itu juga untuk membangun dirinya dan orang-orang di luar diri. Keterwakilan perempuan di parlemen membuat suara perempuan diperhitungkan karena permasalahan mereka butuh perhatian.

    ReplyDelete
  3. Betul! Jangan berpikir karena kita Perempuan kita memiliki keterbatasan. Semangat!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kartini juga tokoh panutan saya, pendidikan adalah cara perempuan untuk berkembang dengan memulai dari diri sendiri. Sebab perempuan yang terjeak dalam kebodohan akan merugikan keturunannya juga.

      Delete
  4. Setelah menikah saya jadi tau bahwa berbicara dengan perempuan harus dengan cara yang lembut dan kasih sayang. Terlebih untuk orang yang kita cintai.

    ReplyDelete
  5. Perempuan itu makhluk yang kuat, baik fisik maupun pikirannya. Sayangnya, banyak yang merasa dirinya lemah, sehingga seolah-oleh minta di kasihani

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semangat untuk kita semua. Terus berkarya dan bermanfaat

      Delete
  6. Kepintaran atau pola pikir perempuan juga penting buat pembentukan karakter anak nantinya. Jadi, ibu yang pintar akan menghasilkan anak anak yang pintar pula

    ReplyDelete
  7. Banyak Csr dan juga pengembang bisnis yang lebih suka menyalurkan ke ibu atau perempuan, karena katanya ibu lebih pandai mengatur keuangan daripada laki2.

    ReplyDelete
  8. Di daerah ku sejak tahun 2009 perempuan sudah harus dilibatkan, bahkan setiap organisasi masyarakat, kelompok kelompok masyarakat juga harus ada minimal 20% perempuannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga diseluruh indonesia kesetaraan gender terus digalakan

      Delete
  9. Keterwakilan perempuan sesuai persentase yang disediakan di parlemen diharapkan berperan besar dalam memperjuangkan kondisi banyak perempuan yang tertindas.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di Parlemen dan dimana saja, seharusnya kita (perempuan) harus saling support yah mbak

      Delete
  10. Tapi menurutku sendiri, di Indonesia ini peran seorang perempuan sudah mulai bermunculan dalam partai politik. Dan salah satu tujuannya juga untuk menyalurkan aspirasi para perempuan.

    ReplyDelete
  11. Saya support mba Gina deh kalo mau terjun ke kancah perpolitikan. Udah pas kayanya. Siap jadi timsesnya 😂🤓

    ReplyDelete
  12. Perempuan bisa kok berkarya,jangan selalu gender yang dipwrmasalahkan karena perempuan mampu untuk masuk parlemen,sekarang lelaki dan perempuan bisa sejajar kok

    ReplyDelete
  13. Untuk kota besar seperti Jakarta keberadaan dan kesetaraan perempuan sudah bukan menjadi isu utama lagi, hanya perlu diikuti didaerah2 lainnya saja.

    Dulu tokoh2 wanita terbatas hanya kepada sosok2 sejarah wanita yang ternama seperti kartini, cut nyak dien dll..sekarang ada banyak penggantinya.. bu susi pudjiastuti, bu risma (walikota surabaya) bu megawati, bu khofifaf... ah banyaklah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih atas komentarnya mas Kornelius. Betul sekali

      Delete
  14. Sekarang sudah 'dipaksa' dengan berbagai aturan, setiap jabatan publik meski ada kuota perempuan 30%. Sehingga mau tidak mau, perempuan diakselerasi buat terjun ke ranah publik.

    ReplyDelete
  15. Kutipan dari Plato memang keren-keren ya. Aku setuju kalau perempuan memang makhluk yang multitasking. Setuju banget juga kalau perempuan maju untuk parlemen agar ada yang mewakili suara-suara dari perempuan lainnya. Kumendukung :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya penggemar filsuf, apalagi Plato! emang keren sih ya mas

      Delete
  16. Peran perempuan memang punya sesuatu yang gk bisa dihandle laki2. Kemampuan buat banyak hal di satu waktu itu memang beneran sesuatu yang nyus.

    Tetapi, kenapa partisipasi perempuan dalam membangun bangsa ini nggak sebanyak laki2? Ya karena ada langit2 kaca .. yang mau diakui atau tidak, nyata adanya,

    ada di postingan aku yg ntr aku drop list aja ah :)

    ReplyDelete
  17. aku happy bgt skrang sadar kalau keberadaan perempuan itu sudah nggak bisa diabaikan bahkan harus terus dipertimbangnya sebagai penyeimbang

    gak semua hal bisa dipikirkan dgn dewasa oleh para lelaki kan mbak, wanita tuh biasanya punya solusi2 out of the bx untuk tiap permasalahan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tepat sekali! Perempuan bisa multi tasking, beda ama laki-laki hehehe

      Delete
    2. Hahaha iya itu skill yang sudah teruji mbak gin. Wanita bisa ngerjaij 2,3 bahkan lebih kegiatan sekaligus..

      Delete
  18. Benar, Mbak, memang, kemandirian ekonomi adalah salah satu tujuan Kartini membuat sekolah. Ia banyak melihat raden ayu yang menjadi miskin saat suaminya meninggal. Dalam suratnya ia juga dengan pedih menceritakan salah satu penari yg perform di rumahnya pada suatu malam adalah cucu almarhum bupati. Karena lazimnya saat itu, perempuan hanya dilatih cara melayani suami. Ia tak diberi ilmu mengatur keuangan rumah tangga sehingga kerap tidak menyisakan uang. Jadi saatsuami tiada, ia akan keluar dari rumah dinas suami, dan terlunta-lunta. Kecuali jika ia bisa membuat sesuatu untuk dijual atau menghasilkan uang.

    ReplyDelete
  19. Saya jadi ingat sisipan mengenai cerita Kartini oleh Pram di tengah pergulatan Minke dan Ang San Mei
    Kenapa kartini penting saat itu, sampai sangat ditakuti oleh pemerintah kolonial hindia belanda
    adalah karena surat-suratnya dibaca Eropa sehingga Belanda perlu membungkamnya dengan menikahkannya

    ReplyDelete
  20. Beruntung kita hidup di era sekarang dimana perempuan memperoleh hak yang setara dengan kaum laki-laki. So, berkiprah di parlemen ? Why not ?

    Harapannya semoga tetap amanah mewakili suara kaum perempuan.

    Nice share mba..!

    ReplyDelete
  21. Lelaki dan perempuan memang harus imbang. Semua ada porsinya. Jika tidak imbang maka akan timpang. Hehe
    Salam

    ReplyDelete
  22. Namun terkadang ketika perempuan menjadi sosok yang terdepan, ada sebagian laki2 yang tidak suka hal itu sehingga memprovokasi yang lainnya. Itu pula menjadi tantangan terbesar bagi perempuan bila mengambil peran sebagai seorang pemimpin.

    ReplyDelete
  23. Salah banget kalau ada yang berpendapat bahwa perempuan adalah makhluk yang lemah. Mungkin kita banyak menemui perempuan-perempuan yang termarjinalkan tetapi ada banyak hal yang melatarbelakanginya. Cuma orang yang berpikir dengan ototnya saja yang bilang perempuan lemah.

    Saat ini, semakin banyak kok perempuan yang memiliki wawasan luas lengkap dengan jenjang pendidikan yang tinggi. Mereka ini siap maju ke parlemen untuk menyampaikan aspirasi kaum perempuan. Tentu jauh lebih obyektif kalau aspirasi perempuan disampaikan oleh perempuan juga, ya.

    ReplyDelete
  24. Perempuan jaman sekarang emang mesti tangguh ya kak.. untuk menghadapi apapun baik itu di rumah ataupun di khalayak umum

    ReplyDelete
  25. masa depan bangsa sejatinya ada di tangan perempuan. Karena perempuan adl madrasah pertama anak 🤗

    ReplyDelete
  26. Perempuan sebaiknya melek politik juga sih. Jangan hanya lihat sinetron atau sibuk dengan medsos pribadi. Menurutku, perempuan sah-sah aja kok kalo terjun ke dunia politik,asal tidak melupakan kewajibannya, termasuk kewajiban mendidik anak sebagai generasi penerus :)

    ReplyDelete
  27. Budaya patriakist di negara kita memang membuat kaum perempuan seolah ada di bawah laki-laki.
    Untungnya, sekarang juga semakin banyak kaum Adam yang faham akan pentingnya mensupport perempuan dalam kehidupan mereka.
    Mereka mensupport mimpi pasangan, anak perempuan mereka agar bisa mengambil peranan dalam kehidupan dalam keluarga, masyarakat bahkan dala bernegara.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak, perlahan-lahan membuat kesetaraan antara peran perempuan dan laki-laki

      Delete
  28. Jangan sepelekan kaum perempuan. Meski hanya seorang ibu rumah tangga sekalipun. Kemajuan sebuah keluarga, ada di tangan Perempuan. Gimana lingkungan mau maju kalau Keluarga tidak saling dukung, tidak saling berperan. Maka perempuan pantas selalu diikutsertakan.

    ReplyDelete
  29. Apapun kiprahnya, Perempuan sebagai anggota parlemen atau bahkan president, ok aja
    Asalkan kompeten ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup! Kompetensi perempuan dibanyak negara lagi terus menerus disamakan dengan laki-laki

      Delete
  30. Bahkan dalam keluarga, perempuan lebih memiliki peran penting 😍

    ReplyDelete
  31. Memang benar, perempuan yang tinggal di perkampungan atau desa, cenderung belum berani mengemukakan pendapat.
    Padahal bisa jadi mereka memiliki ide-ide cemerlang.
    Nah, berita bagusnya sekarang ini setiap lembaga pemerintah yang ada di desa harus diisi setidaknya 30 persen tokoh perempuan di dalamnya.
    Beberapa tahun terakhir ini peran perempuan di desa-desa mengalami kemajuan yang sangat pesat. Termasuk di kampung saya.

    ReplyDelete
  32. Ruang telah terbuka lebar bagi perempuan, baik dari bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya. Sehingga perempuan akan semakin berdaya dan mengembangkan diri sepenuhnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Namun tidak lupa akan kewajibannya dalam sebuah keluarga hehe

      Delete
  33. perempuan sekarang sudah pada pinter, jadi wajar bila perempuan masuk parlemen. karena bila diskusi harus melibatkan 30 % kaum perempuan untuk mewakili para masyarakat kaum perempuan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yep! namun seperti 30% itu belum terpenuhi setahu saya ya mbak?

      Delete
  34. Beruntung saya lahir dari keluarga yang tak membedakan anak laki dan perempuan. Tapi memang pemberdayaan perempuan masih harus dilaksanakan, baik dalam lingkungan keluarga maupun oleh negara krn masih banyak ketimpangan dalam masyarakat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berat sama dipikul ringan sama dijinjing kalau kata pepatah

      Delete
  35. Perempuan memang memiliki kekuatan yang luar biasa dibalik kelembutannya, saat ini sudah banyak hal terbuka lebar yg memberikan kesempatan untuk perempuan berkarya sama halnya dengan laki-laki, namun tetap tdk melupakan kodratnya 🤗

    ReplyDelete
  36. Perempuan itu multitasking dan segala hal. Tapi harus tahu batasan juga ya tidak bisa melebihi batas kerja seperti lelaki.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya sih , kalau mau disetarakan memang bisa gak sih perempuan bekerja sebagai buruh bangunan?

      Delete
  37. Aku pernah mendengar pepatah bijak..
    Mendidik seorang perempuan itu sama dgn mendidik satu generasi..
    Sebab di tangan perempuanlah pendidikan generasi itu berlangsung.
    Ibu sbg sekolah pertama bagu anak2nya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tepat sekali!turun temurun didikan lahir dari seorang ibu

      Delete
  38. Bersyukur Indonesia memiliki seorang Kartini. Paara perempuan terutama zaman now makin bisa beraktualisasi diri, makin memgasah kemampuan sesuai minat dan bakatnya ya. Dengan perempuan diberi kesempatan seperti laki2 tentu bisa turut memajukan bangsa. Apalagi kesetaraan gender kini makin digaungkan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kesetaraan dalam hal apa aja ya mbak, dalam naik KRL contohnya perempuan gak usah julid kalau gak dikasih duduk sama cowo hehe

      Delete
  39. Dinamika politik justru jadi makin berkembang kalau ada perempuan. Karena perempuan itu multitalented, sifatnya yang lembut justru membuat politik jadi flekibel, ga kaku kaku amatlah hehee

    ReplyDelete
  40. Sekarang, sudah banyak politikus wanita. Komposisi anggota parlemen wanita terus bertambah. Kalau dibandingkan jaman saya kecil dulu. Sudah banyak para wanita yang tertarik dan tidak alergi lagi dengan masalah politik. Semoga semakin banyak politikus wanita di Indonesia yang cerdas dan terkemuka.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup! jadi mau gak mau, banyak perempuan terinspirasi karena wajah panutan mereka nongol terus di media karena prestasinya

      Delete
  41. Bersyukur hidup di era sekarang di mana peran perempuan gak sekadar foemalitas tapi jg dipercaya krn kemampuannya ya mbak. Perempuan biasanya lbh tidak ragu dalam bertindak, kalau kuperhatikan. Soalnya di belakangnya ada support yg kalau dia gagal dia bisa kembali ke support systemnya, beda dgn laki2 yg kyknya lbh banyak pertimbangan kalau bertindak #imho

    ReplyDelete
    Replies
    1. lelaki lebih bertindak hati-hati. Beda sama perempuan yang main seruduk wkwkw

      Delete
    2. Iya kalau kuperhatikan begitu mbak. Itu karakter yang bisa bikin seorang perempuan sukses atau sebaliknya bisa bikin gagal kalau gak hati2. Tapi perempuan itu cerdas biasanya pakai "insting" bisa deh nemu jalan keluar permasalahannya.

      Delete
  42. Kerasa banget setelah sy ikut suami tinggal di tempat yg jauh dari kota, mulai terbawa jadi agak minder kalau ketemu dgn perempuan bekerja atau mandiri scr finansial. Tp saya setuju memang sebaiknya perempuan juga bisa berdaya baik itu di rumah, lingkungannya maupun parlemen

    ReplyDelete
    Replies
    1. semangat mbak! jadi IRT tidak perlu minder, kan mbak seorang blogger yang waawasannya luas

      Delete
  43. Emang jadi perempuan itu harus tangguh ya kak, mampu mengatasi keadaan dan situasi bagaimanapun. Makhluk lemah sekaligus makhluk kuat yang ada. Bangga banget jadi perempuan. Cintanya bisa merangkul dunia pokoknya :3

    ReplyDelete
  44. Syukurlah sekarang ini keberadaan perempuan bisa setara dengan lai-laki. Hak-haknya diperhatikan dan dilindungi oleh hukum.
    Memang sebaiknya perempuan bisa selalu berdaya dan berkarya di setiap lini kehidupan.

    ReplyDelete
  45. Judulnya artikelnya keren banget mbak, aku setuju kalo perempuan itu punya hak yang sama dengan laki laki.. apalagi dalam dunia politik yang terkesan sangat keras.. nah dengan adanya perempuan dalam segala bidang, akan lebih berwarna dan juga pasti lebih menyenangkan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dan membawa sentuhan dengan kelembutan agar dunia politik gak tegang-tegang bgt

      Delete
  46. Pemberdayaan Perempuan sangat penting peranannya di era modern untuk memiliki hak yang sama untuk mendapat informasi, pendidikan, layanan kesehatan, pekerjaan, pelayanan publik, hak berpolitik, hak bersuara di ranah domestik dan masyarakat

    ReplyDelete
    Replies
    1. APalagi memberdayakan peran perempuan di daerah dan desa harus lebih dioptimalkan

      Delete
  47. Perempuan masa kini memang harus tangguh dan berdaya karena potensi nya juga luar biasa kalau di asah, mau duduk di parlemen atau lingkungan kerja dimana pun bisa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. asal tidak lupa mengurs dan merawat suami dan anak jika punya keluarga.

      Delete
  48. Perempuan semakin berdaya, namun bagi saya, jadi apapun itu, yang penting dia menikmati dan bahagia.
    Karena ditengah gencaran perempuan berdaya zaman sekarang, berserak perempuan yang tidak bahagia dengan kehidupannya karena kondisi yang tidak memungkinkan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. atau bisa dikatakan pura-pura bahagia atau bahagia demi konten hehe

      Delete
  49. Setuju banget, teman dkt saya anggota dewan juga dia yg paling fokus mengajukan UU Ketahanan Keluarga...yg pria ngerjain ke dia semua soalnya ga paham...hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. justru itu dibuthhkn banyak perempuan untuk berpartisipasi dalam politik dan banyak lagi

      Delete
  50. Setujuuu, apa lagi dengan kutipan paling akhir. Sudah seharusnya para perempuan tidak dipandang sebelah mata.

    ReplyDelete
    Replies
    1. seharusnya malah laki-laki melotot bukan karena body tetapi karena kemampuan otak dan berpikir cerdas seorang prempuan

      Delete
  51. Perempuan dianggap lebih lemah dari laki-laki, tapi kenyataannya banyak perempuan kuat saat ini ya. Bukan berarti melawan kodrat. Nah kesetaraan untuk perempuan di parlemen juga penting untuk menyuarakan cuahan hati para perempuan Indonesia

    ReplyDelete
    Replies
    1. semakin byk perempuan di parlemen semakin byk pula keterwakilan curahan hati perempuan ya mbak ehehehe

      Delete
  52. Keterlibatan perempuan di ranah publik kian meningkat. Kesadaran akan pentingnya partisipasi perempuan telah banyak mengubah sendi-sendi kehidupan masyarakat. Bagaimanapun juga perempuan juga memiliki hak aktualisasi yang sama dengan laki-laki.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hak aktualisasi dalam mengemukakan pendapat dan ikut serta dalam persaingan

      Delete
  53. Pemberdayaan perempuan di masa sekarang penting banget ya. Jadi selain pemberdayaan yang dilakukan pihak lain, perempuannya sendiri juga harus berusaha memberdayakan dirinya juga. Dan karena sekarang kesempatan terbuka lebar bagi perempuan untuk tampil dan berdaya di ruang publik, maka kesempatan ini tak boleh dilewatkan. Ayo, semangat ya para perempuan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih motivasinya mbak! Semangat buat kita semua ya

      Delete
  54. Semangat para Perempuan Indonesia. Kita, para Perempuan memang harus diperhitungkan juga di ranah publik karena Perempuan pun jga punya kemampuan dan semangat untuk terus bermanfaat bagi orang banyak

    ReplyDelete
  55. PR kita selanjutnya adalah menjadikan anak-anak perempuan kita menjadi pribadi yang kuat dan tangguh seperti para pendahulunya yang telah berani berjuang untuk kaum perempuan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Peer para emak-emak,apalgi emak-emak aktif speerti kita ya mbak hehe.

      Delete