Mental illness : Part 2


Perjalanan belum berakhir,  entah sampai kapan. Hal ini yang ingin saya bagikan kepada kalian, betapa sulitnya untuk tetap tegar dan being normal hari demi hari.

Pagi itu, jadwal saya untuk terakhir kontrol pada faskes 1 dan akhirnya mendapatkan rujukan ke spesialis kejiwaan.  Selasa nama harinya, selasa yang berbeda menurut saya. Sebelum melakukan aktivitas di kantor, saya memilih pergi bertemu dokter. Dokter umum yang menangani saya pada hari itu, terlihat usia masih muda mungkin di bawah saya. Lebih simple sih dan ga pake ribet kalau ditangani mereka, dan memang benar hari itu juga saya mendapatkan surat rujukan untuk berobat lanjut ke dokter speasialis kejiwaan.  Bentuk suratnya seperti di bawah ini :
Ada beberapa bagian yang saya samarkan, karena menyangkut data pribadi saya.


   
Saya tidak langsung kontrol dokter pada hari selasa yang sama, karena memang waktunya tidak pas, saya bekerja dan harus segera ke kantor. Sampai saat tulisan ini dibuat saya baru membuat janji ke Psikiater di RS rujukan, dan nantinya tgl 20 Oktober saya akan bertemu beliau. Psikiater yang saya pilih dari dua option dan memutuskan untuk memilih dokter tersebut hasil dari referensi dan googling. Mudah-mudahan cocok ya, karena i know my self. Ngomong ama teman aja sukar, apalagi ini ngomong ama stranger. Doain semoga lancar semua dan terselesaikan, dan nantinya perjalanan saya untuk sembuh saya terus akan bagikan


Begitu berat, hari demi hari yang saya lalui. Mood bisa berubah drastis, bisa happy banget dan bisa drop banget. Pikiran ini seperti ada yang mijetin, kadang nyut-nyutan kepala dan kadang ngerasa kosong.

Beberapa waktu disaat saya jeda menulis, akhirnya saya mendapatkan jawaban. Berat sih, tapi akhirnya bahagia.

"Terima kasih buat yang akhirnya percaya cinta. Terima kasih buat yang akhirnya peduli, bahwa saya masih dibutuhkan. Terima kasih buat yang akhirnya masih ingin melanjutkan untuk berjuang bersama..."


Tiap hari saya berada dalam keadaan yang menurut saya tidak normal, entah apa namanya. Pikiran ini terus mengintimadasi, kadang dibuat campur aduk. Kalau bisa digambarkan, mirip benang yang kusut. Kenapa begini sih?


12 comments

  1. Semangaatt semangaaattt
    Memang ketika kita merasa ada sesuatu yg tidak biasa dgn psikis, sebaiknya segera ke psikolog atau psikiater ya.

    ReplyDelete
  2. Semangat!
    Tidak mudah untuk menerima sakit dan berusaha menyembuhkannya
    Hebat Gina

    ReplyDelete
  3. semangat, sayang. hidup itu naik turun. saya pernah loh ada di titik terendah dan ternyata saya bs lalui sampai ada di titik ini. menemukan yg terbaik tak mudah tp dr kesalahan jd tahu mana yg benar

    ReplyDelete
  4. You are not alone ya Gin. Thanks for bringing awareness about mental health yaa 😘 you are a super mom

    ReplyDelete
  5. Aku paham rasanya. Semoga selalu Allah kuatkan ya, Gina. Sehat jiwa raga lagi, bahagia selalu 😊

    ReplyDelete
  6. Semangat Mbak Gina. Aku tau hal semacam ini terkadang buntu untuk dituliskan, tetapi ada orang-orang yang sangat faham bagaimana perasaanmu. Semoga setelah ketemu psikiater nantinya, semuanya menjadi lebih mudah ya Mbak.

    ReplyDelete
  7. Duh, aku jadi keinget diri sendiri. Aku juga, walopun gak setiap saat, ngerasain diri yang kacau. Untunglah suami supersabar. Aku kalo lagi kacau, dia diem. Dan saat semua reda, baru dia ngomong. Dia kadang ngajak aku ke ahlinya. Tapi sejauh ini aku masih bisa handle. Semangat, Mbak. Sehat-sehat selalu ya :)

    ReplyDelete
  8. Saya yakin Gina pasti kuat.
    Semangat ya, semangat dan terus berupaya mencari solusinya

    ReplyDelete
  9. Percaya pada cinta. Akan selalu ada cinta pada kita. Kadang kita sibuk menanti cinta itu padahal sudah diberi. Hanya beda frekuensi.
    Cinta kami yang setia ke sini dan memberi dukungan.... Semoga terbaca dengan jelas, ya,
    Selalu ingat bahwa setiap kita unik dengan semua baik dan kurang baiknya.
    Semangat!

    ReplyDelete
  10. Semangat mbak. Suatu keputusan yang tepat untuk mencari bantuan. Banyak mereka yang gak ngeh dengan mental illness, padahal ini suatu hal yang harus diobati sesegera mungkin. Tidak nampak penyakitnya tapi berbahaya. Get well soon mbak. Saya juga ingin menyarankan beberapa alternatif makanan yang sebaiknya rutin dikonsumsi: Kunyit. Rempah yang satu ini top banget lho efeknya ke otak kita. Coba search dan googling resep rempah2 yang baik untuk kesehatan otak dan mood kita. Saya sering baca2 IGnya dr.Zaidul Akbar tentang makanan yang berpengaruh pada depresi. Makanan ngaruh banget ternyata mbak. Semangat! Semangat! Semangat!

    ReplyDelete
  11. Semangat ya mbak. Jangan lupa untuk terus berdoa. Percayalah bahwa setiap masalah ada solusinya, dan suatu saat pasti akan membawa kebahagiaan.

    ReplyDelete
  12. Semangat mbak
    Bersabar juga ya, insyaAllah ada kesembuhan, karena mbak mampu 😊

    ReplyDelete