Langit Biru

Aku merindukan langit biru, karena langit di atas aku tidak cerah. Efek polusi, buat langitku buram.
Langit biru dihiasi banyak gumpalan awan putih sering kutemukan di tempat kelahiranku. Beruntungnya kamu yang masih bisa menikmati cerahnya langit di pagi, siang serta sore hari.

Aku iri dengan kamu, yang bisa melihat langit biru nan cerah. Aku iri dengan kamu, bisa membedakan mendung dan pagi hari. Karena aku tak bisa, karena langit aku tak indah disini, di tempat aku tinggal.

Langit biru, gumpalan awan putih seperti kapas.
Dihias dengan lalu lalang burung-burung itu, berkumpul dalam nyanyian.

Langit biru selalu sempurna dengan pohon-pohon kelapa menjuntai ke atas, begitu rindang.
Terakhir aku lihat seperti itu, sewaktu berkunjung ke makam ibu.

Surga indah ya bu? Begitu pun tempat terakhir jasad kamu ditidurkan.

Langitnya biru
Awannya seperti kapas
Pohon kelapa nan rindang
Aku ingin tinggal disitu

37 comments

  1. Langit biru dan gumpalan awan yg seperti kapas akan mengiringi doa yang indah untuk ibu

    ReplyDelete
  2. Surga tempat paling terindah dengan langit biru, gumpalan awan putih dan damai ❤️.

    ReplyDelete
  3. Langit biru saat siang hari. Serta, malam hari bertaburan bintang. Saya rindu suasana seperti itu

    ReplyDelete
  4. Langit biru, pohon yang rindang dengan udara yang segar.. tempat yang sangat sempurna untuk beristirahat melepaskan semua penat ❤️

    ReplyDelete
  5. Senang menulis puisi ya Mbak Gina.
    Daku juga punya blog khusus untuk menuliskan puisi.

    Salam cantik dan syahdu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah iya. Saya suka. Nanti BW blog puisi donk mbak

      Delete
  6. Langit Biru, dengan gumpalan awan seperti kapas.... sebagai lambang kedamaian, ketenangan.
    Semoga hati Mbak Gina sedang dalam kedamaian dan ketenangan ya..

    ReplyDelete
  7. Saya juga suka birunya langit dengan gumpalan awan yang serupa kapas. Tapi waktu kecil dulu, tiap menggambar, malah kebalik. Langitnya putih, awannya yang berwarna biru. Hahahha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Trus saya sambung ya. Ada gunung, ada matahari ngintip. Ada jalan dari gunung,,,burung-burung dan gambaran sawah. HAhaha

      Delete
  8. Penulis nya orang Jakarta nih ya?
    Yang setiap hari harus bergelut dengan polutan 😁😁😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya benar. Hahahaha. Anda tepat sekali mbak Maria

      Delete
  9. Di Aceh langit Birunya bersih bgtttt
    Tp skrg lagi musim hujan, jd suka mendung hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makanya. Di Jakarta gak sama sekali. Langitnya gelap karena polusi

      Delete
  10. Dimana pun kaki dipijak, langit selalu memayungi. Entah itu kelam ataupun cerah, berusaha lah selalu bahagia dengan apapun keadaan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bahagia itu pilihan ya mbak fiona. Enjoy our life

      Delete
  11. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  12. Kini, padanan langit biru dengan gumpalan awan putihnya yang cantik menakjubkan itu adalah hal langka yang sulit banget kita temukan. Terutama saat ini, di mana curah hujan sedang tinggi karena sang awan mulai lelah memeluk hujan. ��

    Alfatihah untuk almarhum ibunya Mba Gina. Semoga damai di sisi-Nya.����������❤������

    ReplyDelete
  13. Al Faatikhah...
    Kehilangan sosok ibu bagai meredup cahaya dalam kehidupan. Saya ngga bisa membayangkan seperti apa rasanya jika kelak sampai di masa itu. Turut berduka cita mbak Gina.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sudah 6 Tahun beliau berpulang. Thanks ya Mbak

      Delete
  14. Dalam sekali setiap makna dari masing-masing kalimat nya. Saya sampai harus baca berulang kali hehehe

    ReplyDelete
  15. Aku merindukan menatap langit biru sambil rebahan santai dipasir putih dan menikmati hembusan angin pantai. Withnya... rahasia donggg

    ReplyDelete
  16. Langit biru, awan putih, hamparan hijau di kejauhan dan angin yang bertiup lembut jadi pengiring doa kepergian Ibu, semoga beliau damai di sisi Nya amin

    ReplyDelete
  17. Langit biru, selalu indah untuk ditatap, dinikmati ketika kapan saja diinginkan, ketika rindu, pandangilah langit biru.

    ReplyDelete
  18. Benar-benar curahan perasaan dirimu ya, Mbak Gina. Langit biru dan awan putihnya memang mengalirkan perasaan yang berbeda. Semasa kecil dulu, aku sangat menyukai awan biru dan awan putih. Lalu pernah berkata bahwa suatu hari nanti kalau aku punya rumah sendiri, mau punya lantai dengan motif langit biru dan awan putih itu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apalagi rumahnya punya halaman yang luas yah mbak bisa dijadiin taman bermain buat anak-anak hehehe

      Delete
  19. Puisi yang bagus. Saya juga suka memandang langit biru, saking sukanya biru langit jadi warna favorit saya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih mbak Siska. Semoga selalu bahagia ya

      Delete