Peran Dokter Sebagai Garda Terdepan Pelayanan Kesehatan

Peran Dokter Sebagai Garda Terdepan Pelayanan Kesehatan

Hari Dokter Nasional pada tanggal 24 Oktober 2021, merupakan kali kedua diperingati pada masa pandemi virus corona. Peran dokter sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan patut diapresiasi oleh seluruh rakyat Indonesia. Terlepas dari banyak kekurangan dari segi fasilitas dan layanan, namun Dokter adalah para pahlawan yang berjuang hingga pandemi usai.

Dalam situasi yang serba sulit seperti saat ini, jejak langkah para Dokter dan tenaga medis terekam jelas. Kontribusi para Dokter dengan segala keterbatasan, menyumbang keahlian, pikiran, tenaga bahkan bertaruh nyawa untuk menyelamatkan bangsa ini, dari pusat bahkan ke seluruh penjuru wilayah terpencil di Indonesia.

Lika Liku Peran Dokter di Tengah Pandemi

Pas banget, pada Jumat, 29 Oktober 2021 di channel Youtube Berita KBR saya mengikuti live streaming bersama dr. Ardiansyah Bahar (Pengurus IDI) dan dr. Udeng Daman (Technical Advisor NLR Indonesia) dengan tema "Lika Liku Peran Dokter di Tengah Pandemi". Dalam diskusi Ruang Publik KBR, begitu banyak insight yang saya dapatkan soal peran dan penguatan medis di tengah pandemi.

Berbicara soal Dokter, tentunya gak pernah lepas dari peran penting mereka selama pandemi. Dokter yang gak kenal waktu, hingga lembur demi menyelamatkan nyawa-nyawa termasuk merawat pasien UGD yang melonjak drastis disaat tren kasus Covid-19 naik pada bulan juli 2021.

Bukan hanya soal merawat atau mengobati pasien saja, Dokter pun memiliki segudang tugas. Salah satunya kegiatan edukasi dan komunikasi risiko kepada masyarakat terkait protokol kesehatan untuk melawan Covid-19. Tindakan promotif dan preventif Dokter dan para tenaga medis selalu dilakukan hingga saat ini.

Dokter dilibatkan secara maksimal dalam mempercepat penanganan Covid-19, dari pusat hingga daerah. Dokter juga berperan melakukan contact tracing & tracking (penyelidikan kasus dan investigasi wabah). Membuat banyak Dokter menjadi orang yang paling berisiko tinggi terjangkit virus Covid-19.

Sudah ratusan Dokter yang menjadi korban dari keganasan Covid-19, dari awal pandemi di tahun 2020 yang lalu. Indonesia banyak kehilangan aset yang begitu besar atas gugurnya ratusan Dokter, dan sangat disayangkan banyak guru besar atau dokter spesialis senior tutup usia. Pandemi ini harus dibayar mahal, atas kehilangan tenaga kesehatan khususnya Dokter. Menyedihkan bukan?

Upaya Penguatan Pelayanan Kesehatan

Gugurnya para nakes termasuk Dokter pada saat pandemi sudah pasti akan berdampak pada pelayanan kesehatan masyarakat. Akses pelayanan kesehatan menjadi terbatas, karena jumlah Dokter semakin berkurang. Apalagi situasi di wilayah-wilayah terpencil, tentunya semakin sulit untuk mendapatkan akses yang maksimal dalam pelayanan kesehatan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), idealnya dokter dalam memberikan pelayanan adalah 1 banding 1.000 penduduk, keadaan yang terjadi di Indonesia adalah rasio dokter dan penduduk adalah 4 banding 10.000. Jumlah itu jauh lebih rendah, jika dibandingkan dengan Singapura yang memiliki 2 dokter per 1.000 penduduk.

Untuk itu upaya penguatan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah bersama institusi kesehatan serta para pemangku kepentingan terus dilakukan. Puskesmas sebagai pemberi pelayanan kesehatan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit, agar masyarakat tidak jatuh ke dalam keadaan sakit. Ini juga berlaku bagi orang yang mengalami penyakit kusta. Walaupun pandemi masih berlangsung, pencegahan dan pengendalian penyakit kusta tetap dilaksanakan. Pelayanan penderita kusta di Puskesmas bersifat individual tetap terlaksanakan pada setiap Puskesmas. NLR Indonesia yang merupakan organisasi yang concern dalam perawatan diri bagi orang yang mengalami atau pernah mengalami kusta, menjadi salah satu kelompok organisasi yang menyambut baik hal itu. Melalui Technical Advisor NLR Indonesia, dr Udeng Daman berpesan "ketakutan dan kekuatiran masyarakat untuk memeriksakan diri ke Puskesmas dikikis karena kusta itu penyakit biasa dan bisa disembuhkan". Meskipun saat ini belum ada layanan online untuk pasien kusta, penyakit kusta dapat diobati dan obatnya tersedia di Puskesmas secara gratis.

Pemanfaatan digitalisasi dalam pelayanan kesehatan pun tidak dapat dielakkan. Pemerintah senantiasa mendorong penerapan digitalisasi pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan, seperti Puskesmas. Namun dalam pelaksanaannya, masih terdapat sejumlah tantangan diantaranya ketersediaan akses jaringan komunikasi data, sarana dan prasarana. Bagaimana efektivitas dan mutu atas layanan yang diberikan, membutuhkan kolaborasi antara semua pihak untuk menjawab tantangan tersebut.

Dampak dari Pandemi Covid-19 ada baik dan buruk. Kabar baiknya adalah lahirnya inovasi-inovasi baru, seperti layanan Telemedicine. Para pasien dapat mengakses layanan perawatan kesehatan sesuai yang dibutuhkan tanpa terbatas oleh jarak dan waktu. Masyarakat Indonesia kini dapat menggunakan layanan tersebut, sehingga dapat berkomunikasi dengan dokter umum dan dokter spesialis secara virtual.

Pandemi Covid-19 mendorong semua elemen untuk berbenah dalam pemanfaatan teknologi informasi. Digitalisasi dalam pelayanan telah ada, namun tantangannya bukan hanya pada sisi infrastruktur, tetapi juga menyentuh perubahan perilaku dan budaya untuk menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi.

14 comments

  1. Wah, salut memang sama profesi dokter yang memang garda terdepan di masa pandemi ini ya mak

    ReplyDelete
  2. Peringatan Hari Dokter Nasional tanggal 24 Oktober? Gaungnya nggak sampe ke telingaku mbak, haha
    Salut dengan para nakes yang sejak awal pandemi sampai hari ini masih berjibaku dengan situasi pandemi. Semoga mereka diberikan umur panjang dan kesehatan supaya bisa terus berbuat kebaikan

    ReplyDelete
  3. Berjasa banget ya para nakes selama pandemi ini, semoga nggak akan ada lagi gelombang selanjutnya, dan pandemi berakhir aamiin.

    Dan semoga para nakes selalu diberi kesehatan dalam berjuang di garda terdepan:)

    ReplyDelete
  4. Aku akuin telemedicine ini teknologi yang amat sangat terbantu dan muncul makin banyak saat pandemi. Aku alamin masa isolasi dan semua terbanntu dengan adanya telemedice ini

    ReplyDelete
  5. Saya rasa ke depannya, peran dokter dan nakes lainnya akan menjadi pahlawan. Karena sekarang berbagai penyakit mulai timbul, terutama akibat gaya hidup. Tetapi, peran dokter sebagai garda depannjuga tidak sekadar mengobati. Akan ada banyak edukasi juga supaya masyarakat semakin tergerak hidup sehat. Peran teknologi sebagai medianya memang gak bisa diabaikan

    ReplyDelete
  6. Membaca berita selama pandemi ini, merasa salut sekali dg jajaran para pahlawan kesehatan yg selalu bersiap di garis depan perjuangan melawan Covid19 ini..

    ReplyDelete
  7. Juara pokoknya buat Garda Terdepan!! Berada di lingkungan pekerjaan bareng dokter pun ku merasakan, mereka ga hanya mengobati pasien.Tapi selalu reminder untuk selalu memberikan kegiatan edukasi dan komunikasi risiko pada masyarakat umumnya dan karyawan/mitra tenaga medis khususnya terkait protokol kesehatan untuk melawan Covid-19.
    Terutama masker dan menjaga kesehatan penting banget.

    ReplyDelete
  8. Peran dokter dan nakes saat pandemi benar2 seperti pahlawan. Mereka bekerja tiada henti dan lelah. Suka sedih liatnya karena mereka juga manusia biasa yang punya keluarga. Apalagi ketika banyak dokter dan nakes yang gugur saat menjalankan tugasnya

    ReplyDelete
  9. Betul saat pandemi banyak inovasi yang kemudian dipakai dalam keseharian, dokter-dokter yang siap membantu kapan saja walau terpisah jarak dan waktu, namun tetap bisa konsul secara virtual. Jadi ingat dengan perkataan seorang dokter yang berkata karena pandemi, RS melihat setiap hari orang yang harus diprioritaskan masuk RS dan tidak kemudian dokter sudah terbiasa melihat orang meninggal setiap hari, namun harus tetap sehat untuk dirinya sendiri. Sehat-sehat selalu untuk para dokter semua. Jasamu sungguh mulia.

    ReplyDelete
  10. Selama pandemi, tenaga kesehatan menjadi pahlawan banget ya, mbak. Karena mereka menjadi Garda terdepan untuk membantu para pasien. Salut banget untuk para tenaga kesehatan, walaupun banyak yg berguguran juga ��

    ReplyDelete
  11. Selamat Hari Dokter Nasional untuk seluruh Dokter di Indonesia yang sangat hebat. Peran mereka bekali lipat saat pandemi, ya, Mbak. Karena penyakit lain pun tetap ada saat pandemi. Semoga Allah senantiasa menjaga para dokter kita.

    Waktu Juli kemarin aku ke RSUP juga dokter dan perawat pada kewalahan. Pasien corona tambah banyak. Pasien penyakit lain pun tiap hari ada. Nggak kebayang capeknya mereka.

    ReplyDelete
  12. Profesi yang satu ini memang mulia ya mba. namun kerap perlu diiringi dengan banyak pengorbanan

    ReplyDelete
  13. Alhamdulillah,
    Kini berkat teknologi yang memudahkan dan meminimalisir penyebaran pandemi, maka bisa dilakukan dengan cara Telemedicine yaa..

    Salut dan mendoakan yang terbaik untuk para nakes yang berjuang untuk kesehatan masyarakat Indonesia.

    ReplyDelete
  14. Aku merasakan banget manfaat telemedicine, mbak. Seneng banget inovasi2 dr kesehatan terus diciptakan ya, mbak.

    ReplyDelete